Petakan Daerah Rawan Ricuh Pemilu 2024, Polda Jatim Fokus Wilayah Tapal Kuda dan Madura
Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto

Bagikan:

SURABAYA - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur memetakan daerah rawan ricuh di wilayah Madura dan Tapal Kuda pada Pemilu 2024 mendatang. Ini berkaca dalam setiap Pemilu sebelumnya.

"Secara indeks dimensi baru yang kita waspadai saat ini adalah wilayah Madura di Sampang (pernah) ada kerusuhan, juga termasuk wilayah tapal kuda, rawan," kata Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto, Jumat, 8 Desember.

Imam menyebut daerah Tapal Kuda itu meliputi Kabupaten Lumajang, Sitobondo, Pasuruan, Bondowoso, Banyuwangi dan Probolinggo. Sementara daerah di Madura, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. "Namun khususnya seluruh wilayah Madura yang memiliki tingkat kerawanan tertinggi di Jatim," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, lanjut Imam, pihaknya melalui berbagai satuan maupun polres jajaran lebih banyak turun menemui tokoh-tokoh masyarakat. Tujuannya untuk berdiskusi dan mengampanyekan agar tercipta Pemilu 2024 yang damai.

"Kegiatan menyentuh langsung masyarakat dengan konsep pendinginan kantong rawan, kami biasanya mengadakan kegiatan baksos, bakti kesehatan itu cara kami menetralkan," ujarnya.

 

Sementara itu, Karo Ops Polda Jatim Kombes Puji Santosa, mengatakan pihaknya juga akan melakukan patroli cyber untuk mencegah adanya berita-berita hoaks yang muncul di media sosial. Berita hoaks ini yang menjadi masalah timbulnya kerusuhan di saat pemilu berlangsung.

"Misal pada Pilkada Serentak pada 2019 lalu, ada penyerangan, pembakaran polsek yang diakibatkan berita hoaks, sama geografi daerah (Madura) jauh dan ada perbukitan," ujarnya.

Karena itu, kata Puji, pihaknya akan melakukan pengamanan ekstra dengan mengedepankan pendekatan persuasif. Mengingat, Jatim selalu dikenal sebagai daerah penentu kemenangan yang diperebutkan banyak pihak.

"Jatim ini merupakan provinsi yang suara masyarakat selalu diperebutkan dalam setiap Pemilu, tentu kerawanan itu ada seperti pemilu sebelumnya," ujarnya.

Terkait