Demokrat Tegaskan Deklarasi Prabowo Capres Adalah Pilihan Rasional
Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama bakal capres Prabowo Subianto/DOK Instagram @agusyudhoyono

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menegaskan keputusan partainya untuk mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan pilihan yang rasional. 

Hal itu ditegaskan Hinca menanggapi anggapan Partai Demokrat tidak punya banyak pertimbangan soal arah Pilpres pasca pencabutan dukungan kepada Anies Baswedan. 

"Pilihan Demokrat itu pilihan yang rasional. Ini pertimbangannya rasional plus pertimbangan, persahabatan yang sangat kental. Itu ditunjukkan tadi malam, saya kira deklarasi dukungan capres yang sangat kental dengan persahabatannya," ujar Hinca di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 22 September. 

Bahkan kata dia, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga turut hadir dalam deklarasi Prabowo sebagai capres yang akan diusung partainya di 2024 mendatang. SBY, menurutnya, konsisten atas komitmennya untuk turun gunung memenangkan Prabowo Subianto.  

"Makna kata turun gunungnya tadi malam sudah kami buktikan. Orang banyak yang 'alah turun gunung apa', turun gunung itu kan artinya all out sehingga muncullah sampai beliau menyebut sebuah lagu kau tak sendirian itu," kata Hinca. 

Diketahui, SBY secara khusus menyanyikan sebuah lagu untuk Prabowo berjudul 'Kamu Nggak Sendirian' milik band Tipe-X. Lagu itu dipersembahkan sekaligus menjadi doa bagi Prabowo bahwa ketua umum Gerindra itu tidak akan berjalan sendiri di pertarungan Pilpres 2024. 

 

Maksudnya, kata Hinca, seluruh energi dan kekuatan Partai Demokrat akan dikeluarkan untuk mendukung Prabowo. 

"Bahasa kerennya kan kau tak berjalan sendirian. Dan dia (SBY) nyanyikan itu, kami semua bernyanyi baik dari Gerindra, Demokrat, Golkar, Koalisi Indonesia Maju itu semua menikmati," jelas Hinca. 

"Jadi kami kemarin selain menunjukkan pilihan rasional tapi juga menggambarkan demokrasi yang riang gembira, demokrasi yang tidak kening berkerut, tidak bersungut-sungut. Jadi itulah yang terjadi dan mudah-mudahan nanti sampai Pilpres 2024 riang gembira semua, jangan lagi lihat masa lalu lihat ke depan," tambah anggota Komisi III DPR itu. 

 

Terkait