PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mengoptimalkan enam unit helikopter pengebom air (water bombing) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi setempat pada puncak musim kemarau September 2023.
"Helikopter water bombing yang memiliki kemampuan membawa 5.000 liter air bantuan pusat yang ada di daerah ini pengoperasiannya dioptimalkan untuk membantu pemadaman api dan pendinginan pada kawasan hutan dan lahan yang sulit dijangkau tim patroli darat," kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah di Palembang dilansir ANTARA, Senin, 18 September.
Dia menjelaskan, kegiatan pemadaman dan pendinginan menggunakan helikopter pengebom air sekarang ini difokuskan di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.
Ketiga daerah tersebut menjadi fokus perhatian karena cukup rentan terjadi karhutla dan dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi kebakaran lahan mencapai ratusan hektare katanya.
Untuk mencegah terjadinya karhutla yang lebih besar, pihaknya terus berupaya meningkatkan patroli darat dan udara guna melakukan pengecekan kawasan hutan dan lahan pertanian/perkebunan yang dipetakan rawan terbakar.
Menurut dia, jika terpantau terjadi kebakaran kawasan hutan dan lahan pertanian/perkebunan milik masyarakat dan perusahaan perkebunan maka dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat.
BACA JUGA:
Dengan tindakan cepat dan tepat, diharapkan karhutla dapat dikendalikan sehingga tidak terjadi kebakaran besar yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan serta aktivitas masyarakat akibat asap yang ditimbulkan.
Selain melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla, pihaknya juga mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat melakukan berbagai tindakan pencegahan terjadinya kebakaran lahan di sekitar kawasan permukiman, lahan gambut, pertanian dan perkebunan, serta kawasan hutan.
Tindakan pencegahan seperti tidak menyalakan api atau dengan sengaja melakukan pembakaran sampah, sisa panen, dan pembakaran benda lainnya, kata Kepala BPBD Sumsel.