Ganjar Pranowo: Pemerintahan Bersih Masih Jadi Pekerjaan Rumah yang Harus Diselesaikan
Ganjar Pranowo (Foto via Tim Kampanye Ganjar Pranowo)

Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menegaskan, membangun pemerintahan yang bersih masih merupakan prioritas utama yang belum tuntas hingga saat ini. Ganjar menekankan hal ini perlu diakui dan diupayakan secara bersama.

"Pondasinya adalah kita mesti jadi pemerintahan yang bersih. Saya kira ini PR yang sampai hari ini belum selesai," ujar Ganjar dalam paparannya di Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia bertajuk 'Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia', di The Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Minggu 17 September.

Awalnya, Ganjar menyoroti tiga pilar untuk kemajuan Indonesia, salah satunya adalah pemerintahan yang bebas dari korupsi. Namun, menurutnya, masih terdapat ketakutan untuk membicarakan hal ini secara terbuka.

"Dan kita takut untuk membicarakan secara terbuka, mestinya kita mulai berani menyampaikan pemerintahan bersih itu seperti apa. Maka antikorupsi menjadi wajib," tuturnya.

Ganjar menekankan bahwa pendidikan tentang pencegahan korupsi sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan dari bangku sekolah.

"Cuma bagaimana menginternalisasikan itu kepada kita yang sudah sepuh? Maka mulailah dari bawah. Mulai sekolah, kalau itu nggak, ya tidak terjadi," tambah Ganjar.

Sebelumnya, dalam acara yang sama, Ganjar juga membicarakan tentang kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia. Ia menyayangkan bahwa lulusan terbaik dari 10 perguruan tinggi negeri di Indonesia jarang memilih menjadi dosen atau guru.

"Saya tidak yakin, apakah 10 lulusan terbaik dari perguruan tinggi kita, mau jadi dosen, mau jadi guru, saya tidak yakin," ungkap Ganjar.

Padahal, menurutnya, peran tenaga pendidik sangat penting untuk mendorong kemajuan Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, Ganjar menekankan bahwa tenaga pendidik harus mendapatkan pendapatan yang sepadan dengan peran penting mereka.

"Dan itu hanya bisa dilakukan dengan sekolah yang baik, kalau gurunya pendapatannya baik, jadi kalau gurunya mendapatkan gaji seperti di BUMN atau perusahaan swasta," pungkasnya.