Bagikan:

JAKARTA - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun Tempat Pelelangan Ikan yang higienis, ekonomis, bersih, aman dan tertib (TPI HEBAT) dengan bangunan yang berciri khas budaya dan berbasis wisata.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Trenggono di Kulon Progo, Minggu, mengatakan program TPI HEBAT dimulai pada tahun ini di Pantai Congot, Jangkaran.

"TPI HEBAT mempunyai fungsi sebagai tempat pelelangan ikan, tempat pemasaran ikan, tempat pengolahan ikan, kuliner ikan, tempat ibadah, sarana olahraga dan tempat pertemuan nelayan dalam satu kawasan yang berupa bangunan jawa berbentuk joglo dan limasan serta berbasis wisata, karena mampu mendukung destinasi wisata dan diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan," kata Trenggono, mengutip Antara, Minggu, 17 September.

Ia mengatakan TPI merupakan salah satu sarana pokok dalam kegiatan pascapenangkapan ikan di laut. Ikan hasil tangkapan dapat dijual dalam satu lokasi yang sama, dengan harga yang lebih kompetitif.

Kabupaten Kulon Progo sendiri sesuai dengan SK Bupati Kulon Progo Nomor 32 Tahun 2008 telah menetapkan empat lokasi TPI, yaitu TPI Congot, TPI Karangwuni, TPI Bugel, dan TPI Trisik.

Namun kondisi Tempat Pelelangan Ikan yang ada di Kabupaten Kulon Progo masih terlihat kumuh, dan rusak karena usia maupun terkena abrasi pantai.

"Untuk itu, kami mengembangkan TPI HEBAT," katanya.

Trenggono mengatakan program besar Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo yaitu Gerakan Membangun dengan Semangat Gotong Royong (Gerbang Segoro), terdapat kegiatan TPI HEBAT sebagai salah satu kegiatan pokok untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan.

"DKP Kulon Progo juga siap memfasilitasi sarana penangkapan ikan, sarana pengawasan sumber daya perikanan, sarana budidaya ikan maupun sarana pengolah dan pemasaran ikan," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryatiberpesan kepada masyarakat nelayan dan kelompok pengolah dan pemasar untuk bersiap dalam Pengelolaan TPI HEBAT, apalagi bangunannya terdapat di tempat wisata, maka pengelolaannya juga harus hebat, dengan salah satu kunci adalah memperhatikan tentang kebersihan lokasi. Jangan lagi terlihat kumuh, kotor dan bau.

"Masyarakat harus siap berbenah, ekonomi tetap bergerak, walaupun gelombang tinggi, dengan peningkatan kapasitas nelayan seperti keterampilan perbengkelan motor PMT, ketrampilan menambal atau laminasi perahu," katanya.