Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, menyatakan bahwa Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan bisa menjadi pembelajaran dan referensi bagi masyarakat dunia.

Pernyataan ini disampaikan Megawati saat meresmikan dan menandatangani prasasti Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, yang di dalamnya terdapat pameran tetap Presiden pertama RI Ir. Sukarno di gedung Arsip Nasional RI, Jakarta, Rabu, 13 September.

"Pada saat saya berumur 14 tahun, saat menjadi delegasi termuda pada Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB) I di Beograd, Eropa, saya diperbolehkan jalan-jalan oleh Bapak (Presiden Sukarno), asalkan tetap memperhatikan pidato yang disampaikan. Arsip tersebut telah ditetapkan UNESCO sebagai Memori Dunia, maka semua masyarakat (di dunia) boleh menggunakan pidato tersebut sebagai pembelajaran,” tutur Megawati dilansir ANTARA.

Selain meresmikan Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan, Megawati juga memberikan pembinaan ideologi Pancasila setingkat menteri, kepala lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK), pejabat pimpinan tinggi perwakilan kementerian/lembaga, para sekretaris daerah dari 38 provinsi, perwakilan perguruan tinggi negeri, dan partai politik.

Sementara, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menyampaikan, program Memori Kolektif Bangsa (MKB) dan Memori Dunia atau Memory of the World (MoW) merupakan roh dari program arsip kepresidenan, oleh karena itu, program MKB dan MoW harus terus dikembangkan.

"Di samping program arsip kepresidenan, ANRI juga memiliki program yang sangat terkait dan menjadi roh dari arsip kepresidenan, yaitu program MKB dan MoW. Pengakuan dunia internasional akan prestasi bangsa Indonesia haruslah terus dikembangkan dari berbagai bidang, termasuk dari jalur diplomasi kebudayaan, melalui arsip dan naskah,” ujar Imam.

Penyelenggaraan pameran arsip statis Presiden Sukarno ini sejalan dengan salah satu misi ANRI, yakni memberikan akses arsip kepada publik untuk kepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian, dan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan rakyat, sesuai peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah kearsipan demi kemaslahatan bangsa.

Pameran Tetap Arsip Statis Presiden Sukarno terletak di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat. Lokasi pameran ini sangat strategis karena dekat dengan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat juga Kota Tua yang juga menyimpan banyak memori dan bangunan-bangunan bersejarah.

Pameran ini diharapkan tidak hanya dikunjungi masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara, mengingat Sukarno juga termasuk tokoh yang telah dikenal di tingkat dunia.

Adapun pusat Studi Arsip Presiden Pertama RI Ir. Sukarno terdiri dari empat hall yang menampilkan pameran tetap arsip Sukarno sebagai Bapak Bangsa Indonesia, yaitu hall 1 yang dinamakan Aku Indonesia, memamerkan kisah Sukarno dari lahir hingga berpulang, dan hall 2 yakni Jalan Politik, yang mengisahkan perjuangan dan dedikasi politik Sukarno.

Kemudian, di hall 3 yakni Patron Budaya, yang menceritakan estetika dan peradaban, dan hall 4, yakni Kesejahteraan dan Kerakyatan, yang memamerkan tentang cita-cita Sukarno untuk mewujudkan kemandirian ekonomi Bangsa Indonesia.