JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, angkat bicara soal pernyataan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, yang heran melihat ibu-ibu mengantre minyak goreng.
Dia bilang, pernyataan Megawati bukan berarti menyalahkan atau melarang ibu-ibu untuk mengolah makanan dengan cara menggoreng di tengah mahalnya harga minyak goreng.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Presiden ke-5 RI ini agar masyarakat membiasakan prinsip berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari. Termasuk juga saat mengelola makanan.
"Jadi dalam cara-cara mengolah makanan pun kita harus mulai membiasakan prinsip berdikari dari hal-hal yang sederhana, seperti dengan cara merebus, mengukus atau cara yang lain," kata Hendrawan kepada VOI, Sabtu, 19 Maret.
Kemandirian ini, sambung Hendrawan, penting dilakukan guna mengurangi ketergantungan terhadap gejolak eksternal. Apalagi, saat ini harga minyak goreng sedang membumbung karena harga crude palm oil (CPO) naik tajam.
BACA JUGA:
Hal inilah yang kemudian membuat produsen CPO lebih senang mengekspor daripada memenuhi ketentuan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO). Kondisi inilah yang kemudian membuat Megawati, kata Hendrawan, meminta masyarakat untuk mandiri dalam cara mengelola makanan.
"Tentu bukan maksudnya melarang orang menggoreng makanan. Jadi jangan diplintir atau diplesetkan," tegasnya.
"Bu Mega itu punya obsesi agar Indonesia membangun dan memiliki kedaulatan dalam soal pangan, energi, kesehatan, keuangan, riset, dan teknologi," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Megawati mengaku heran mengapa masih ada ibu-ibu yang memilih untuk mengantre minyak goreng. Padahal ada berbagai cara alternatif untuk memasak di tengah kelangkaan dan kenaikan harga yang terjadi belakangan ini.
"Sekarang kita lihat toh, hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya tuh sampai ngelus dada, bukan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng," kata Megawati dalam sebuah acara webinar terkait stunting yang ditayangkan di YouTube, Kamis, 17 Maret.
"Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya, apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak?" tanyanya.
Dia menyebut, cara memasak seperti ini sebenarnya bisa digunakan di berbagai menu masakan Indonesia yang bisa jadi referensi.
"Apa tidak ada (cara memasak lainnya, red)? Itu menu Indonesia, lho. Lah kok apa njlimet (sulit, red)," tegas Megawati.