Bagikan:

BIAK - Kepala Staf Komando Armada III Angkatan Laut Laksma TNI Singgih Sugiarto mengatakan pihaknya menyiagakan sejumlah kapal perang KRI yang bermarkas di Sorong, Papua Barat Daya, karena potensi kasus kecelakaan laut di wilayah teritorial perairan laut Maluku-Papua cukup tinggi.

"Kami menyiagakan kapal perang KRI itu karena ancaman potensi kasus kecelakaan laut di wilayah teritorial perairan laut Maluku-Papua tahun ini terjadi peningkatan mencapai 116 kejadian," ujar Laksma TNI Singgih Sugiarto dilansir ANTARA, Rabu, 13 September.

Ia menjelaskan dibandingkan tahun sebelumnya ada peningkatan 20 kasus kecelakaan.

Salah satu kapal yang juga ikut membantu penanganan kecelakaan laut di perairan Indonesia wilayah Timur Indonesia, lanjut Laksma Singgih adalah KRI dr Wahidin Sudirohusodo 991.

"KRI dr Wahidin Sudirohusodo juga berfungsi sebagai kapal rumah sakit untuk selalu siaga melayani korban kecelakaan laut di wilayah operasional Komando Armada III TNI AL," ujar Laksma Singgih selepas mengunjungi pulau terluar Mapia mendampingi Mensos Tri Rismaharini.

Disinggung berapa kasus penegakan hukum pelanggaran laut dilakukan kapal asing di wilayah teritorial laut Indonesia, menurut Singgih, ia belum dapat menyebut karena harus melihat data terbaru selama 2023.

"Tetapi, setiap bentuk pelanggaran hukum di wilayah teritorial laut Republik Indonesia jika tertangkap pasti akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya menegaskan.

Dia berharap, kehadiran prajurit TNI AL termasuk dalam Satgas Pengamanan pulau terluar di Kepulauan Mapia Kabupaten Supiori untuk menjaga kedaulatan wilayah teritorial laut Indonesia serta memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat.