Bagikan:

PAPUA - TNI Angkatan Laut (AL) memimpin latihan kesiapsiagaan operasional (LKO) SAR di perairan sekitar Papua Barat Daya.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada III Kolonel Laut (KH) R. Doni Kundrat mengatakan, latihan bersama Basarnas Sorong, Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Papua Barat Daya ini berlangsung sejak Selasa 14 Mei dan berakhir pada akhir pekan ini.

"Latihan kesiapsiagaan operasional SAR yang dilaksanakan Koarmada III merupakan latihan yang diselenggarakan oleh Mabes TNI dalam rangka penggunaan kekuatan untuk mencapai kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi kontijensi di wilayah komando utama operasi (kotamaops) TNI," kata Kadispen Komando Armada III meneruskan pernyataan Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan saat meninjau sesi latihan, saat dihubungi di Jakarta, Rabu 15 Mei, disitat Antara.

Latihan itu, yang dipimpin oleh Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada III Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji, diawali dengan fase manuver lapangan di perairan Sorong, Papua Barat Daya, Selasa 14 Mei.

Pangkoarmada III didampingi sejumlah pejabat seperti Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XIV Sorong Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo meninjau langsung pelaksanaan manuver lapangan itu.

Pangkoarmada III kepada para peserta latihan menyampaikan latihan kesiapsiagaan operasional itu juga menjadi kesempatan meningkatkan keterpaduan antar-satuan TNI AL di Komando Armada III, sekaligus meningkatkan sinergisitas antara TNI AL dan instansi lain dalam operasi SAR di laut.

Dalam latihan itu, Danguskamla Koarmada III memimpin seluruh rangkaian latihan dari atas kapal markas KRI Gulanah-869. Skenario latihan itu mencakup SAR (pencarian dan pertolongan) korban di laut dan lanjut mengevakuasi mereka ke tempat aman. Dalam latihan yang sama, kapal penumpang yang ditumpangi korban disimulasikan terbakar sehingga ada penumpang yang terjebak dalam kapal, dan ada juga yang melompat ke laut.

Latihan kesiapsiagaan operasional SAR Koarmada III TNI AL itu diikuti oleh total 715 personel, yang terdiri atas prajurit TNI AL di wilayah Koarmada III, Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Papua Barat Daya, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Sorong, Kantor SAR Sorong, BMKG Sorong, dan tenaga medis di wilayah Sorong. KPLP merupakan badan yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan RI.

Dari Koarmada III TNI AL, prajurit yang terlibat latihan yaitu para pengawak kapal perang/kapal patroli, prajurit dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada III, prajurit dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada III, prajurit dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarharlan) Sorong, tim medis dari RSAL Oetoyo dan Dinas Kesehatan Koarmada III, serta prajurit TNI AL lainnya di wilayah kerja Koarmada III.

Dalam latihan itu, alutsista yang dikerahkan dari Koarmada III mencakup KRI Gulamah-869, KRI Tatihu-853, KRI Sura-802, Kapal TNI AL (KAL) Wayag, KAL Tornado, Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Jefman, dan dua kapal tunda TD Umsini dan TD Irau, kemudian ada juga perahu karet dan searider yaitu G7 dan X2 dari Lantamal XIV Sorong, kemudian ada rigid buoyant boat dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmada III, dan ambulans.

Dari Polairud, ada satu kapal yang juga dipersiapkan untuk latihan, begitu juga dari kantor SAR Sorong ada KN SAR RB 221.