Bagikan:

BENGKULU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat bahwa sejak Januari hingga Agustus 2023 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di wilayah tersebut mencapai 11.769 kasus.

"Untuk kasus ISPA seperti flu, batuk, bronkitis dan lainnya di Kota Bengkulu selama 2023 telah tercatat sebanyak 11.769 kasus," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi di Kota Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan meskipun jumlah kasus ISPA di Kota Bengkulu cukup tinggi, namun masyarakat diminta untuk tidak perlu khawatir karena penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu tujuh hingga 14 hari.

Namun, warga juga harus tetap menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi air putih yang banyak, makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

"Jika memiliki gejala seperti demam disarankan minum obat penurun panas tapi disarankan untuk tidak mengkonsumsi obat," katanya.

Hal tersebut dilakukan guna mencegah meningkatnya kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atas di tengah masa kemarau yang masih terjadi.

Ia menjelaskan, penyebab penyakit ISPA karena virus ataupun bakteri yang dapat menyerang ke semua usia baik dari balita hingga lansia khususnya yang fisik nya lemah.

Selain itu, kata Joni Haryadi, para pekerja lapangan juga rentan terkena dan sehingga masyarakat disarankan untuk menggunakan masker karena berhadapan langsung dengan debu dan polusi.

Sebelumnya, Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengimbau agar warga binaan untuk rajin berolahraga dan berjemur di bawah sinar matahari guna menghindari penyakit ISPA.

"Untuk warga binaan untuk rajin berolahraga dan rajin terkena matahari seperti berjemur untuk menghindari penyakit ISPA," katanya.

Selain itu, para warga binaan dan masyarakat lainnya juga dapat benar-benar menjaga kesehatan tubuh dengan menghirup udara segar dan menjaga kebersihan lingkungan.

Sebab penyakit ISPA terjadi disebabkan karena cuaca ekstrem dan kondisi lingkungan yang tidak baik seperti lembab dan kurangnya sirkulasi udara, demikian Herwan Antoni.

Kabut asap mulai menyelimuti Kota Bengkulu. Kabut asap terlihat mempengaruhi jarak pandang. Namun, belum diketahui pasti penyebab munculnya kabut asap tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Riduan mengakui kabut asap sudah mulai terlihat. Asap tersebut bisa saja berasal dari luar Bengkulu.

"Kabut asap yang menyelimuti kota Bengkulu. Bisa berasal dari luar Bengkulu, karena di Bengkulu titik api tidak terlalu banyak ditemukan," kata Riduan, Rabu pagi.

Riduan tak menapik memang ada beberapa kali ditemukan titik api di Kota Bengkulu akibat pembakaran dan pembukaan kebun oleh warga. Meski begitu, jumlahnya tidak signifikan.