JAKARTA - Partai NasDem memastikan koalisi pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak akan mengganti nama Koalisi Perubahan. Pasalnya, istilah perubahan sudah menjadi tagline NasDem sejak dulu sehingga bakal tetap menggunakan nama tersebut.
"Kalau Koalisi Perubahan tok itu taglinenya NasDem dari dulu. Bukan berarti melakukan perubahan, bukan, merubah keseluruhan bukan, tapi cerita tentang perubahan itu, cerita tentang NasDem sejak awal sebelum mengusung Pak Jokowi," ujar Waketum Partai NasDem Ahmad Ali di DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa, 12 September.
Ali pun heran jika istilah tersebut kini dipermasalahkan. Apalagi disebut menggunakan istilah perubahan tapi ada di dalam pemerintahan.
"Kan NasDem dari dulu perubahan. Kenapa nggak pernah dipermasalahkan? Kok sekarang dipermasalahkan?," kata Ali.
Ali pun menegaskan, tagline perubahan sudah digunakan sejak sebelum mendukung pencapresan Joko Widodo. "Pemerintah nggak sensitif kok, yang jadi masalah itu kalau ditambah-tambah," imbuhnya.
Sebelumnya, bakal capres Anies Baswedan menegaskan nama koalisi pendukungnya tetap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Namun, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga tak menutup kemungkinan akan membahas nama koalisi.
"Sebenarnya tetap namanya koalisi perubahan. Kalau pada nyingkat juga nyebutnya koalisi perubahan bukan? Nanti tentu kita bahas," kata Anies di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selatan, 12 September.
BACA JUGA:
Menurut Anies, secara prinsip tidak ada perubahan dalam nama koalisi pendukungnya bersama cak Imin. Sebab kata dia, istilah perubahan menjadi kata kunci koalisi NasDem, PKS dan PKB di pilpres 2024.
"Secara prinsip tidak ada yang berubah. Karena kata kuncinya adalah perubahan, dan kata kunci itu tidak diusulkan perubahan. Jadi untuknya bisa untuk banyak hal, perubahan kata kuncinya, jadi tetap," kata Anies.