Bagikan:

MOJOKERTO - Titik api sempat muncul kembali di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Sabtu, 9 September. Namun, ini api berhasil dijinakkan.

Seperti diketahui, kebakaran di TPA Randegan terjadi sejak Jumat, 8 September. Api sempat dipadamkan, tetapi kemudian muncul beberapa titik api kembali.

Pemerintah Kota Mojokerto pun mengambil tindakan cepat. Tim taruna siaga bencana (tagana) diturunkan guna membantu menyelat api agar tidak menjalar dan kembali membesar.

"Kebakaran terjadi pada hari Jumat dari sekitar pukul 18.30 WIB sampai 22.30 WIB dan berhasil kami padamkan dengan mengerahkan delapan mobil damkar. Kemudian Sabtu pagi muncul lagi titik api, tetap kami waspadai agar tidak membesar, kemungkinan penyebabnya adalah karena cuaca ekstrem," kata Kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto, Amin Wachid di Mojokerto, Minggu, 10 September

Meski api berhasil kembali dijinakkan, namun asap sisa pembakaran sampah masih terus mengepul hingga menyebar ke sebagian besar pemukiman warga.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi agar tidak tidak terjadi gangguan kesehatan, petugas gabungan dari BPBD Provinsi Jatim bersama damkar, Satpol PP, DLH, hingga Dinkes Kota Mojokerto kini membangun posko kesehatan.

"Tim tenaga kesehatan prameswari dan ambulans PKM Kedundung sudah kami turunkan untuk pembagian masker, masing-masing KK diberikan 10 masker, sekalian pemeriksaan kesehatan, dan pembagian vitamin," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesppkb) Kota Mojokerto, Farida Mariana.

Sementara itu Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsospppa) Kota Mojokerto juga membuka dapur umum untuk menyediakan makanan bagi tim gabungan serta relawan yang turut membantu dalam kejadian tersebut.

"Kami siapkan nasi bungkus untuk para petugas dan relawan, dan dinsos juga membuka dapur umum menyediakan makan bagi tenaga yang terlibat dan ikut berperan dalam upaya pemadaman api yg dilakukan oleh damkar, juga bagi masyarakat yg terdampak atas kebakaran tersebut," ujar Kepala Dinsospppa kota Mojokerto, Choirul Anwar.

Koordinasi terus dilakukan pasca terjadinya kebakaran, terdapat dua mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Mojokerto terus disiagakan untuk melakukan pembasahan. Sehingga, total ada 30 petugas gabungan yang terus disiagakan di lokasi.

"Koordinasi terus kami lakukan dengan DLH juga damkar, termasuk jajaran keamanan dari kepolisian, koramil dan juga satpol PP. Kami juga lakukan koordinasi dengan dinas kesehatan untuk tenaga media siaga di lokasi. Kami melibatkan tramtib Kecamatan Magersari untuk pemantauan perkembangan di bantu perangkat Kelurahan Kedundung," kata Lurah Kedundung, Nurihudah.

Dinas PUPRPERAKIM Kota Mojokerto juga turut mengerahkan alat berat (eskavator) guna membuka tumpukan sampah. Untuk menghindari api agar tidak menjalar ke pemukiman warga, api telah dilokalisasi dengan membuat parit.

Hingga hari ini, kondisi asap akibat kebakaran sampah tersebut relatif sudah berkurang.