JAKARTA - Pakar Hukum tata negara dan konstitusi Fahri Bachmid mengingatkan pentingnya calon presiden (capres) dan wakilnya untuk membuka gagasannya, terutama di mimbar kampus. Tujuannya, agar ide yang mereka tawarkan bisa jadi bahan diskusi dan bisa diperdebatkan secara terbuka.
Hal ini disampaikan Fahri saat menjadi narasumber kuliah umum di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Katanya, universitas harus jadi laboratorium pengetahuan dan intelektual demi memajukan kondisi demokrasi di Tanah Air.
"Ke depan nanti para capres dan cawapres harus hadir pada mimbar-mimbar akademik untuk mengeksplorer gagasan, pikiran serta visi misinya untuk membangun Indonesia lima tahun ke dapan," kata Fahri dalam kuliah umum, Sabtu, 9 September.
BACA JUGA:
Kehadiran capres bersama calon wakil presiden (cawapres) ini penting sehingga para cendekia bisa memberikan peran konstruktif, kata Fahri. Caranya dengan memberikan masukan kepada para kontestan.
"Pandangan para capres itu dapat diperdebatkan secara terbuka dan terukur," ungkapnya.
Secara keseluruhan kegiatan ini bertema 'Membangun Kesadaran Hukum dalam Mengelola Pemerintahan Desa Di Era Revolusi Industri 4.0'. Sementara Fahri membawakan materi 'Pemilu dan Kultur Konstitusionalisme, suatu Refleksi Negara Hukum'.
Dalam kegiatan ini hadir Ketua Yayasan PPLP PT PGRI Abdoel Bakar; Rektor Universitas Kanjuruhan Malang Sudi Dul Aji; dan Rektor Universitas Islam Madura Ahmad. Kemudian hadir juga seluruh dosen civitas akademika Universitas Kanjuruhan Malang serta kepala desa se-Kabupaten Malang dan mahasiswa Unikama.