Wali Kota Semarang Pastikan Stok Air Bersih Tetap Aman Saat Kemarau
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Bagikan:

SEMARANG - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan stok air bersih di wilayah tersebut tetap aman meski menghadapi musim kemarau panjang sebagai terdampak fenomena El Nino.

"Insyaallah, saya bicara sampai Desember masih terpenuhi," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang dilansir ANTARA, Sabtu, 9 September.

Ita juga telah melakukan tinjauan ke Reservoir Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang di Kelud untuk mengecek ketersediaan air bersih selama musim kemarau.

Dari laporan PDAM Kota Semarang, pasokan yang riskan ada di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu, yang memasok wilayah Rowosari dan Meteseh, karena sumber air baku dari Kedungombo harus dipompa.

"Sampai sekarang Insya Allah masih terpenuhi. Kalaupun nanti ada yang kurang hanya sekitar 5-10 persen, itu pun yang di sana (Kudu). Tapi wilayah utara, tengah, selatan, barat, Insya Allah aman," katanya.

Diakuinya, beberapa wilayah sudah terdampak kekeringan, seperti Jabungan, Rowosari, dan Gondoriyo. Sebelum terdampak El Nino pun, kata dia, memang di wilayah itu sudah kekurangan air.

"Tapi Insya Allah di wilayah-wilayah itu, sekitar September ada bantuan Pamsiman (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) di enam tempat, termasuk Wonoplumbon, Rowosari, Jabungan, dan Gondoriyo," katanya.

Dia berharap Pamsimas bisa membantu warga yang selama ini kesulitan mengakses air bersih. Sedangkan dari PDAM Kota Semarang juga membantu menyuplai kebutuhan air bersih.

Kekurangan air bersih itu, kata dia, salah satunya juga disebabkan warga di wilayah-wilayah tersebut belum mau memanfaatkan layanan air bersih PDAM.

"Untuk penyambungan (PDAM) sudah bisa, cuma ada penolakan dari warga. Mungkin mereka enggak paham. Sebenarnya kalau penyambungan bisa masuk wilayah itu enggak akan kekurangan (air bersih)," katanya.

Karena itu Ita meminta segera dilakukan pemetaan di wilayah-wilayah tersebut yang selama ini belum masuk perpipaan PDAM melalui peran lurah dan camat.

"Mereka (warga) sekarang ini memakainya sumur ya, artetis. Sebenarnya dari teman-teman (PDAM) sudah siap suplai air karena sampai sekarang wilayah-wilayah ini masih berlebih produksinya," kata Ita.