Satpol PP Bogor Turun Tangan Soal Sumur Warga Tercampur BBM dari Tangki Bocor SPBU
Air dari sumur warga di Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga tercampur dengan bahan bakar minyak. ANTARA/HO-Humas Polres Bogor.

Bagikan:

BOGOR - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Jawa Barat turun tangan terkait air sumur warga di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, diduga tercampur dengan bahan bakar minyak (BBM).

Kasiops Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara menerangkan pihaknya mendatangi lokasi untuk melakukan mediasi antara warga pemilik sumur dengan pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang diduga tangki penyimpanan BBM-nya bocor.

"Pihak manajemen operasional SPBU sudah menerima dari perwakilan warga yang terdampak dan dalam waktu dekat akan melakukan kajian teknis terkait dugaan kebocoran sumur tangki milik SPBU tersebut," ujarnya dilansir ANTARA, Kamis, 7 September.

Menurut Rhama, warga terdampak bernama Rizky meminta manajemen SPBU untuk segera menyelesaikan permasalahan dugaan kebocoran tersebut, sehingga tak menjadi kejadian yang berlarut-larut.

"Penegakan Satpol PP Kabupaten Bogor melanjutkan peninjauan ke rumah pihak terdampak, Pak Rizky dan di lokasi tersebut didapati bahwa air sumur sudah tercampur dengan dugaan bahan bakar minyak," ungkap Rhama.

Satpol PP Kabupaten Bogor bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gunung Sindur juga mengimbau pihak SPBU untuk segera mengosongkan sementara tangki minyak yang diduga bocor.

"Mengosongkan minyak SPBU yang ada sampai menunggu kajian dan petunjuk lebih lanjut. Kegiatan berjalan aman dan kondusif," kata dia.

Sementara, Camat Gunung Sindur Dace Hatomi menyebutkan bahwa tercemarnya air sumur warga oleh BBM telah dikeluhkan sejak tujuh tahun silam.

Menurut dia, airnya benar-benar tercampur dengan BBM seperti saat ini, air sumur warga kerap dikeluhkan karena mengeluarkan aroma seperti bensin.

"Saat itu hasil laboratorium masih layak hanya bau saja, sehingga keperluan minum tetap beli. Sebelumnya juga sudah dikomunikasikan. Kalau sekarang sudah keliatan, selayaknya harus ada kompensasi juga kepada warga yang terdampak," papar Dace.