TANJUNG SELOR - Warga perbatasan negara Indonesia-Malaysia di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) mempertanyakan keseriusan Pemprov Kaltara merealisasikan distribusi subsidi ongkos angkut atau SOA barang tahun anggaran 2023.
Sekretaris Adat Besar Dayak Lundayeh, Gat Kaleb, mengungkapkan akibat kondisi jalan lingkar Krayan yang rusak parah mengakibat warga perbatasan kesulitan mengambil barang bersubsidi yang diterbangkan dari bandara kota Tarakan ke Long Bawan.
"Rusaknya jalan lingkar Krayan ini menyulitkan distribusi dari Long Bawan ke kecamatan Krayan Selatan dan Krayan Tengah sangat sulit. Jaraknya cukup jauh sekitar 70 kilometer dan membutuhkan waktu dan tenaga karena akses jalan yang tidak mudah dilintasi,” kata Gat Kaleb, Kamis, 7 September.
Pihaknya meminta pemprov lakukan evaluasi distribusi SOA oleh Disperindagkop Kaltara.
"Caranya dengan menambah rute pendistribusian SOA barang seperti sebagian disalurkan melalui Bandara Binuang dan melalui bandara lainnya yang ada di wilayah Krayan," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Suriansyah menegaskan, pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan SOA barang ini dan segera memanggil OPD terkait yang menanganinya.
"Akan kita evaluasi kembali, terutama pengadaannya seperti apa termasuk lokasi tujuannya. Saya minta dari Disperindagkop dan UKM (Dinas Perindustrian, Perdagangan, koperasi dan Usaha Kecil Menengah) untuk mengevaluasi," tegasnya.
Pemprov Kaltara melalui APBD 2023 mengalokasikan Rp14 miliar untuk SOA barang dan penumpang.
"SOA barang jadi atensi, evaluasinya tetap akan kita lakukan dan menyesuaikan dengan permintaan masyarakat," imbuhnya.
Suriansyah menerangkan dalam APBD Perubahan tahun 2023, perbaikan jalan lingkar Krayan akan dialokasikan sebesar Rp15 miliar.
"Ini sesuai laporan Sekretaris DPUPR-Perkim Kaltara. Ini berarti jalan Lingkar yang menghubungkan lima kecamatan di Krayan akan segera diperbaiki," pungkasnya.