Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Manggarai Barat mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah musim kemarau kering saat ini.

"Waspada kebakaran hutan dan lahan untuk seluruh wilayah Manggarai Barat," kata Kepala Stasiun Meteorologi Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo, Sti Nenotek di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 4 September, disitat Antara.

Sti menjelaskan karhutla merupakan dampak yang timbulkan dari kondisi kekeringan pada musim kemarau.

Ia mengatakan, aktifnya fenomena El Nino menyebabkan musim kemarau tahun 2023 ini menjadi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

"Jadi rawan sekali dengan kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya.

Berdasarkan tingkat kemudahan penyebaran api di NTT, wilayah Manggarai Barat masuk zona "merah" yang berarti kebakaran menyebar dengan sangat cepat.

Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah secara sembarang, termasuk aktivitas pembukaan lahan perkebunan.

Perilaku masyarakat yang membuang puntung rokok sembarangan juga masih menjadi catatan dan perhatian dari BMKG.

"Adanya angin kencang ini dapat memperparah penyebaran api dengan cepat," ucapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan koordinasi telah dilakukan bersama pemangku kepentingan untuk penyebarluasan informasi tentang ancaman karhutla ini.

Informasi serupa juga bisa diakses mandiri oleh masyarakat dari akun resmi BMKG.

Ia berharap masyarakat dapat melakukan langkah-langkah mandiri yang tepat untuk mewaspadai ancaman karhutla di wilayah masing-masing.