Bagikan:

DILI - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Dr. Fadli Zon diundang untuk menjadi pembicara utama dalam Seminar Mengenai Hubungan Internasional dan Demokrasi yang diselenggarakan oleh Parlemen Timor Leste di Dili. Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum DPP Gerindra itu menyampaikan paparan mengenai proses bergabungnya Timor Leste ke ASEAN, ditinjau dari sudut pandang Parlemen.

Tampil sebagai panelis pertama, Dr. Fadli Zon menggarisbawahi dua hal dalam paparannya. Pertama mengenai Potensi Kontribusi Timor Leste untuk ASEAN, serta kedua yaitu Saran Mengenai Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh Parlemen Timor Leste, dalam rangka mendukung implementasi Roadmap ASEAN untuk keanggotaan penuh Timor Leste.

Ketua BKSAP DPR RI tersebut berpendapat, bahwa sebagai negara demokrasi, Timor Leste berpotensi menguatkan ASEAN, khususnya Sentralitas organisasi tersebut di kawasan Asia Tenggara.

"Timor Leste dapat mendukung ASEAN dalam membangun arsitektur regional yang inklusif dan menjaga agar ASEAN tetap menjadi organisasi regional utama yang menjadi rujukan bagi pihak eksternal dalam menjalin kerja sama di kawasan Asia Tenggara,” kata Fadli Zon.

Fadli Zon juga menjelaskan lebih lanjut bahwa masuknya Timor Leste ke ASEAN juga merupakan realisasi dari cita-cita ASEAN untuk menjadi organisasi yang inklusif, sesuai dengan yang tercantum dalam 'ASEAN Charter'.

Dalam paparannya di hadapan Parlemen Timor Leste, politikus Gerindra itu juga menyampaikan saran mengenai langkah selanjutnya yang dapat dilaksanakan, untuk membantu proses masuknya Timor Leste ke ASEAN, sesuai dengan peta jalan yang disediakan oleh negara-negara ASEAN.

"Parlemen Timor Leste dapat lebih aktif membangun hubungan dengan Parlemen negara ASEAN lainnya. Hal ini penting agar Timor Leste dapat lebih dikenal oleh negara ASEAN lainnya, sekaligus untuk mendalami kemungkinan-kemungkinan kerja sama yang dapat saling menguntungkan,” ujar Fadli Zon, yang juga anggota DPR RI dari Komisi I.