MANADO - Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia P Tatipang mengatakan guguran lava gunung tersebut mengarah ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang dengan jarak luncur antara 1.000-1.500 meter.
"Pada periode pengamatan pukul 06.00 WITA hingga 12.00 WITA teramati satu kali guguran lava yang mengarah ke dua sungai tersebut," ujar Yudia dilansir ANTARA, Jumat, 1 September.
Pada periode pengamatan tersebut, Gunung Karangetang tampak jelas hingga tertutup kabut, sementara asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Terekam gempa guguran sebanyak satu kali dengan amplitudo 25 milimeter selama 112 detik, serta dua kali gempa embusan amplitudo antara 10-20 milimeter durasi selama 16 detik.
"Tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo antara 0,5milimeter hingga satu milimeter, dominan 0,5 milimeter," ujarnya.
Dia menambahkan pada periode pengamatan pukul 00.00 WITA hingga 06.00 WITA, terekam sebanyak tiga kali gempa guguran amplitudo: 8-10 milimeter, durasi 35-50 detik.
Sementara gempa embusan terekam sebanyak enam kali, amplitudo antara enam milimeter hingga 15 milimeter dengan durasi antara 10-15 detik.
BACA JUGA:
Dia berharap warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Waspadai potensi bahaya awan panas guguran akibat tidak stabilnya lava yang menumpuk di puncak atau badan gunung serta banjir material vulkanik pada musim hujan dari sejumlah sungai yang berhulu di puncak kawah," ajaknya.
Hingga saat ini, katanya, tingkat aktivitas Gunung Karangetang berada pada siaga level tiga.