Bagikan:

MANADO - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) mengamati jarak luncur guguran lava maksimal mencapai 2.000 meter pada periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WITA.

"Secara visual, guguran lava yang mengarah ke Kali Batuawang dan kali Kahetang lebih kurang 1.000-2.000 meter," sebut Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado dilansir ANTARA, Senin, 5 Juni.

Sesekali juga, luncuran guguran lava mengarak ke Kali Batang, Kali Timbelang dan Kali Beha Barat kira-kira 1.000-1.200 meter.

Pos PGA Karangetang juga mencatat sebanyak 82 kali gempa guguran dengan amplitudo antara lima hingga 45 milimeter dengan durasi antara 47-285 detik.

"Gempa guguran masih tinggi dengan tingkat aktivitas vulkanik berada pada level III siaga," katanya.

Yudia berharap beberapa rekomendasi terkait dengan status siaga Gunung Karangetang mendapatkan perhatian dari warga yang ada di lereng gunung tersebut.

Masyarakat, pengunjung, wisatawan diharapkan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, tenggara sejauh 3,5 kilometer.

Mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.

Dia juga berharap masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.