Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebanyak 516 pengendara terkena sanksi bukti pelanggaran (tilang) teguran ketika pelaksanaan uji coba razia emisi di Ibu Kota Jakarta, pada Jumat, 26 Agustus 2023. Dari 516 kendaraan tersebut yang belum uji emisi sebanyak 412 unit, sedangkan yang tidak lolos uji emisi kendaraan sebanyak 104 unit. Lantas, apa penyebab kendaraan tidak lolos uji emisi?

Penyebab kendaraan tidak lolos uji emisi

  1. Proses pembakaran yang tidak sempurna

Disadur dari situs My Pertamina, salah satu penyebab kendaraan tidak lolos uji emisi adalah karena proses pembakaran yang tidak sempurna.

Kondisi ini dapat terjadi pada kendaraan yang menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.

Misalnya, mesin mobil dengan kompresi di tas nilai 10:1, namun menggunakan bahan bakar dengan oktan oktan rendah sekitar 88. Hal itu membuat bahan bakar lebih dulu meledak sebelum terjadinya proses kompresi atau knocking.

Saat mengalami knocking, putaran mesin kendaraan jadi kurang stabil sehingga hasil uji kendaraan menjadi tidak akurat. Uji putaran setiap mesin harus stabil demi mendapatkan parameter angka paling tepat. Selain itu, gejala knocking bisa memicu terjadinya endapan karbon pada ruang bakar yang jauh lebih tinggi.

  1. Menggunakan produk oli yang tidak sesuai

Kendaraan tidak lolos uji emisi juga bisa disebabkan oleh penggunaan oli yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik kendaraan.

Perlu diketahui, oli memiliki nilai kekentalan sau SAE yang beragam. Penggunaan oli yang kurang sesuai bisa menyebabkan proses pembakaran jadi tak sempurna. Proses pembakaran seperti inilah yang berpotensi memicu tersisanya level emisi tinggi, bahkan mencapai ambang batas lulus uji gas buang. Selain itu, oli juga harus diganti pada jarak tertentu atau pada waktu tertentu.

  1. Menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin

Sebagaimana yang sudah disinggung di atas, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan rasio kompresi mesin bisa mengakibatkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna.

Kondisi ini bisa meningkatkan kadar emisi HC, NOx, dan juga CO. Penggunaan bahan bakar berkualitas yang benar-benar sesuai kompresi mesin sangat penting untuk kendaraan.

  1. Ada sumbatan pada injector

Injector mempunyai peran penting dalam hal penyemprotan bahan bakar di ruang pembakaran. Saat injector tersumbat oleh kotoran seperti sulfur yang berasal dari bahan bakar, maka peforma mesin bisa terganggu.

Sumbatan semacam ini juga bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros dan menghasilkan asap hitam yang memicu emisi jadi kurang sempurna.

  1. Knalpot bocor

Knalpot merupakan saluran untuk membuang sisa pembakaran pada mesin. Oleh sebab itu, knalpot menjadi komponen kendaraan yang paling rentan mengalami kebocoran dan pengeroposan.

Knalpot yang bocor bisa membuat tekanan sirkulasi gas buang menjadi berkurang sehingga kinerja mesin terganggu. Sehingga emisi gas buang meningkat drastis.

  1. Kendaraan jarang diservis

Kendaraan perlu diservis secara rutin agar peforma mesin tetap dalam kondisi yang baik. Sadari pentingnya servis rutin demi memastikan kendaraan tak mengeluarkan gas buang melebihi kadar lulus pengujian emisi.

Servis yang dilakukan secara rutin bukan hanya memiliki dampak positif pada mesin kendaraan, melainkan juga terhadap lingkungan sekitar.

Demikian informasi tentang penyebab kendaraan tidak lolos uji emisi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.