KENDARI - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga akan menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar yaitu Muatan Lokal bahasa daerah Tolaki pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Kendari, Saemina, mengatakan kurikulum tersebut telah dikembangkan oleh para akademisi, pengawas bersama Kepala Sekolah SD dan SMP di Kota Kendari.
"Kurikulum ini tersusun dengan baik, dengan harapan bisa segera kita realisasikan dalam satuan pendidikan," ujar Saemina saat sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar Muatan Lokal dilansir ANTARA, Kamis, 31 Agustus.
Dia juga mengungkapkan Kurikulum Muatan Lokal menjadi penting karena berisi kearifan lokal daerah Kota Kendari. Muatan Lokal diterapkan dengan tujuan memperkenalkan kepada setiap siswa lingkungan daerahnya dan ikut melestarikan budaya daerah.
Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan pembelajaran Muatan Lokal ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan budaya nasional.
BACA JUGA:
"Dengan melestarikan budaya lokal, maka secara otomatis akan memperkokoh fundamental budaya nasional, karena budaya lokal merupakan pilar budaya nasional itu sendiri," ungkap Asmawa Tosepu.
Selain itu, kata wali kota, budaya lokal perlu dipahami oleh anak-anak, khususnya pada jenjang SD dan SMP yang bakal menghadapi era globalisasi. Untuk itu ia mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, bersama tim pengembang Muatan Lokal atas upaya tersebut.