JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku dirinya tidak dilibatkan dalam keputusan perubahan nama koalisi partai-partai pengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024.
Sebelumnya, koalisi pengusung Prabowo diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.
Kini, setelah Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB) bergabung dalan koalisi mereka, Prabowo menyebut para pimpinan partai ini sepakat untuk mengubah nama koalisi.
"Saya juga baru tahu. Belum pernah (dilibatkan dalam pembahasan). Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan, dong," kata Imin usai menghadiri acara HUT ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin, 28 Agustus.
Perubahan nama koalisi ini dirembuk oleh para ketua umum partai pendukung Prabowo sebelum acara HUT PAN dimulai. Sayangnya, saat itu Imin telat hadir dan baru tiba saat acara telah digelar.
Cak Imin mengaku dirinya baru diberi tahu oleh Prabowo soal perubahan nama menjadi Koalisi Indonesia Maju di sela acara berlangsung.
Kepada Cak Imin, Prabowo menyebut bahwa keputusan mengubah nama ini karena para partai koalisi mereka masuk dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Karena partai-partai yang bergabung ini kan memang menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju. Katanya begitu. Makanya saya juga baru tahu," ungkap dia.
BACA JUGA:
Dalam acara HUT PAN, Prabowo mengumumkan nama baru koalisi yang akan mengusungnya sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 menjadi Koalisi Indonesia Maju. Prabowo mengaku hal ini diputuskan sebelum acara HUT PAN dimulai
"Tadi kita para ketua umum berembuk, walaupun sebentar, ya Pak Zul, Pak Airlangga, Gus Imin, sama Professor Yusril. Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," urai Prabowo pada sambutannya.
Nama Koalisi Indonesia Maju sebelumnya pernah digunakan koalisi pengusung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2019 lalu.
Setelah Jokowi mengalahkan Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2019 lalu dan menjabat sebagai Presiden periode 2019-2924, Jokowi membawa nama ini dalam kabinetnya, yakni Kabinet Indonesia Maju.