Bagikan:

JAKARTA - Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono merespons kabar deklarasi cawapres pendamping Ganjar Pranowo bakal diumumkan pada September mendatang.

Mardiono mengatakan, pihaknya tak akan mendesak PDIP untuk segera mengumumkan nama cawapres. 

"Kita tidak ada target September harus diumumkan, mungkin juga minggu depan bisa jadi," ujar Mardiono di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Agustus.

Diketahui, PPP telah menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan dengan mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Sejauh ini, PPP merekomendasikan Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar. 

Meski begitu, Mardiono berharap deklarasi cawapres Ganjar bisa segera dilakukan. Apalagi, kata dia, saat ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah turun tangan melakukan konsolidasi partai terkait pemenangan Ganjar.

"Mungkin Insyaallah nanti akan lebih cepat lagi, dan Bu Megawati Soekarnoputri juga sekarang sudah mulai langsung turun gunung," katanya.

Dengan terjun langsungnya Megawati, Mardiono menilai, hal itu adalah sinyal bahwa Ganjar mampu memenangkan kontestasi Pilpres 2024.  

"Kita tahu beberapa hari kemarin ya ke Yogyakarta, artinya kalau ini sebuah sinyal kalau Bu Megawati, kalau saya sudah turun terus sejak 9 bulan yang lalu ya, tapi kalau sudah Bu Megawati mulai turun ini sebuah sinyal bahwa kita pasti akan lolos begitu," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekaenoputri dikabarkan bakal mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar pada September 2023. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, cawapres akan diumumkan setelah partainya berkomunikasi dengan partai koalisi pendukung Ganjar.

“September, tentu saja ini kewenangan dari Ibu Ketua Umum mengumumkan calon dari wakil presiden yang tentu saja setelah berkoordinasi dengan seluruh ketua umum partai politik yang mengusung Ganjar dan dengan bapak Presiden Jokowi,” kata Hasto pada Juli lalu. 

Menurut pria berkacamata ini, PDIP saat ini tengah menggodok nama-nama yang yang masuk dalam bursa cawapres pendamping Ganjar. Prosesnya akan memakan waktu hingga dua bulan ke depan (Juli – Agustus 2023).

“Bulan Juli, Agustus, akan menjadi momentum penggodokan dan kemudian akan dicari perpaduan terbaik, tetapi juga melihat aspek-aspek elektoral. Jadi, kita tunggu momentum yang tepat,” kata Hasto.