BEKASI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan air bersih kepada 1.050 kepala keluarga terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi.
Koordinator petugas lapangan BPBD Kabupaten Bekasi Abdul Hamidi mengatakan, distribusi air bersih menyasar warga terdampak kekeringan di tiga kecamatan, yakni Serang Baru, Bojongmangu dan Cibarusah.
"Hari ini kami mendistribusikan bantuan air bersih bagi 500 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Serang Baru, 50 KK di Bojongmangu, dan 500 KK di Kecamatan Cibarusah," katanya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa 22 Agustus, disitat Antara.
Dia mengatakan, pendistribusian bantuan dilakukan secara keliling dari pintu ke pintu warga. Namun terkecuali, di kediaman yang tidak dapat terjangkau truk pengangkut air akibat tidak memiliki akses jalan memadai.
"Salah satu kendalanya ada beberapa warga yang tidak terjangkau akses truk pengangkut air sehingga kami memutuskan untuk dikumpulkan di satu titik. Jadi, warga harus mengangkut sendiri menggunakan jerigen," katanya.
Hamidi memastikan suplai air bersih warga terdampak kekeringan ini dilakukan setiap hari dengan mengerahkan tiga unit truk tangki yang masing-masing berkapasitas 5.000 liter. Sementara pasokan air bersih diambil dari kantong-kantong penampungan PDAM di sekitar lokasi
"Untuk mencukupi kebutuhan seluruh warga, kami bolak-balik ambil air dan hari ini suplai air kita ambil dari water tank PDAM Tirta Bhagasasi di Perum KSB Serang Baru," tuturnya.
BACA JUGA:
Warga Kampung Babakan, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru Siti Aminah mengatakan, kekeringan sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan semakin parah saat kondisi air sumur galian sudah keruh bahkan mulai tidak mengeluarkan air.
"Di sini kalau kekeringan saya biasanya pakai air galon, beli Rp5.000 per galon, sangat memberatkan ya karena itu juga belum cukup, buat mandi saja dicukup-cukupin," katanya.
Warga lain Dwi Sumarsari mengapresiasi bantuan air bersih dari BPBD dan PDAM Tirta Bhagasasi sekaligus berharap wilayahnya dapat dijangkau perpipaan PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah, kami sangat terbantu karena biasanya kami butuh lima sampai 10 jerigen setiap hari. Warga berharap ada jaringan perpipaan PDAM di sini," ucap dia.
Sementara itu, Ketua RT 13 Desa Sukasari Muhidin mengatakan sedikitnya ada 500 kepala keluarga terdampak kekeringan akibat musim kemarau tahun ini.
"Biasanya warga kami itu mengandalkan sumur gali, tet tapi sekarang sumurnya sudah hampir kering, kalaupun ada pasti airnya keruh, bahkan ada juga yang sudah benar-benar kering," tandasnya.