Mengkhawatirkan, 15.896 Balita di Surabaya Alami Diare
Ilustrasi Balita (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Masalah diare pada balita di Surabaya masih mengkhawatirkan. Selama semester I 2023, tercatat ada 15.896 kasus diare pada balita. Untuk menangani masalah ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya saat ini mulai melakukan imunisasi rotavirus.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina menyampaikan, program imunisasi rotavirus merupakan bagian dari rangkaian program imunisasi rutin lengkap (IRL) nasional, sehingga agenda pelaksanaannya akan berkelanjutan.

"Pelaksanaan pemberian imunisasi rotavirus di Kota Surabaya dimulai pada Agustus 2023 secara berkesinambungan,” ungkap Nanik Sukristina, Senin 21 Agustus.

Sasaran dari imunisasi ini adalah bayi yang lahir sejak 16 Mei 2023, atau yang sudah menginjak usia antara dua hingga enam bulan.

"Vaksin rotavirus akan didistribusikan secara bertahap dari pusat dan sudah diatur dalam petunjuk dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengenai pelaksanaan pemberian imunisasi rotavirus nasional," tambahnya.

Pemberian imunisasi ini akan dilakukan melalui posyandu, puskesmas, hingga kunjungan door to door. Imunisasi rotavirus akan diberikan melalui mulut sebanyak tiga kali, dengan setiap dosis memiliki jarak minimal 28 hari.

Guna memastikan efektivitasnya, program imunisasi ini akan dievaluasi secara berkala. Nanik mengajak para orang tua yang memiliki bayi berusia minimal dua bulan untuk segera mendatangi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Pelaksanaan program imunisasi pada Agustus 2023 akan dievaluasi pada akhir Agustus hingga awal September 2023. Kami mengimbau masyarakat yang memiliki bayi berusia minimal dua bulan dan lahir setelah tanggal 16 Mei 2023 untuk segera memanfaatkan fasilitas imunisasi yang telah disediakan," imbau Nanik.