BENGKULU - Sebanyak tiga desa di Kabupaten Bengkulu Utara diterjang tanah longsor dan banjir akibat hujan deras.
"Saat ini ada tiga desa yang terdampak akibat hujan yang terjadi, sehingga menyebabkan tanah longsor di tiga wilayah tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bengkulu Utara Eka Hendriyadi saat dikonfirmasi di Bengkulu, Jumat 18 Agustus, disitat Antara.
Adapun tiga desa tersebut adalah Desa Lubuk Mindai di Kecamatan Ketahun yang mengalami longsor akibat pelapis tebing sepanjang 50 meter ambruk sehingga lapangan futsal tertutup longsor dan menimbulkan kerugian sebesar Rp350 juta.
Selain itu terjadi banjir yang melumpuhkan akses jalan antara Kecamatan Ketahun dan Kecamatan Putri Hijau.
Kemudian Desa Karang di Pulau Kecamatan Putri Hijau mengalami banjir yang menggenangi jalan lintas Sumatera, merendam empat unit rumah warga, menghanyutkan satu perahu fiber dan satu mesin kapal, serta 16 jaring penangkap ikan, dengan kerugian mencapai Rp192 juta.
"Serta Desa Purwodadi di Kecamatan Arga Makmur terjadi pohon tumbang yang menimpa kios pedang di Pasar Purwodadi Arga Makmur," ujarnya.
BACA JUGA:
Kejadian tersebut, lanjut dia, tidak ada korban jiwa. Kondisi saat ini, kata Eka, jalan nasional yang tergenang banjir masih dapat dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sementara hujan masih mengguyur dengan intensitas sedang di beberapa wilayah seperti Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan Ketahun. Oleh karena itu pihaknya melakukan koordinasi dengan Camat Putri Hijau dan Kepala Desa Lubuk Mindai.
"Pemantauan di lapangan terus dilakukan, Tim TRCD (Tim Reaksi Cepat Darurat) melakukan pembersihan pohon roboh di Pasar Purwodadi Kecamatan Arga Makmur serta melakukan peninjauan lokasi banjir dan longsor di Kecamatan Ketahun dan Putri Hijau," ujar dia.