Bagikan:

PAPUA - Polda Papua Barat melakukan investigasi kasus perusakan disertai pembakaran kantor distrik dan gedung SMP Negeri 4 Kramamongga di Kabupaten Fakfak yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal pada Selasa kemarin. 

"Kami sudah kirim tim investigasi ke Distrik Kramamongga, Fakfak, untuk mengumpulkan semua alat bukti," kata Kapolda Papua Barat Irjne Daniel Tahi Monang Silitonga kepada awak media di Manokwari, Antara, Rabu, 16 Agustus. 

Daniel berjanji segera mengungkap dan menangkap pelaku yang telah membakar dua fasilitas umum serta menganiaya kepala Distrik Kramamongga hingga meninggal dunia.

Personel TNI dan Polri juga telah memberikan pemulihan trauma kepada masyarakat di Distrik Kramamongga yang merasa terancam dengan adanya peristiwa tersebut.

"TNI Polri sudah jemput masyarakat yang merasa ketakutan supaya guru-guru, aparatur distrik, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas," imbuh Daniel Silitonga.

Saat ini, tambahnya, Tim Inafis Polda Papua Barat bersama jajaran Kepolisian Resor Fakfak sedang melakukan olah tempat kejadian perkara pada dua gedung yang dibakar orang tak dikenal itu.

Personel TNI dan Polri telah disebar ke sejumlah titik guna mengembalikan situasi dan kondisi wilayah itu kondusif seperti semula sekaligus mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali. "Kalau semua alat bukti terkumpul, segera kami update. Kami usut sampai tuntas dan korban jiwa sementara hanya satu orang," ungkap Kapolda.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, pelaku yang diduga berjumlah sekitar 25 orang dengan muka tertutup kain dan membawa senjata tajam mendatangi kantor Distrik Kramamongga pada Selasa malam sekitar pukul 19.30 WIT.

Puluhan pelaku kemudian melakukan perusakan fasilitas kantor, menganiaya Kepala Distrik Kramamongga berinisial DH, dan membakar satu unit dump truck yang terparkir di depan kantor distrik.

Setelah itu, para pelaku membakar panggung peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dan gedung SMP Negeri 4 Kramamongga.

"Pelaku juga merusak satu mobil pickup, dua motor, dan satu dump truck milik masyarakat yang melintas di depan SMP 4 Kramamongga," tambah Adam.

Personel Polres Fakfak langsung mengevakuasi masyarakat Distrik Kramamongga ke Gereja Katolik Santo Petrus, dan menutup akses jalan batas kota di Distrik Bomberay.

Penutupan akses jalan tersebut memudahkan aparat kepolisian mengidentifikasi dan menangkap puluhan pelaku yang telah melakukan pembakaran dan penganiayaan hingga mengakibatkan seorang warga meninggal dunia.

"Korban kepala distrik sempat mendapat perawatan medis di RSUD Fakfak, namun nyawanya tidak terlolong," ucap Adam.

Kabid Humas mengimbau seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Fakfak tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu liar yang sengaja disebarluaskan oknum tertentu.

Aparat kepolisian membutuhkan dukungan informasi dari masyarakat apabila mengetahui identitas dan keberadaan para pelaku sehingga pengungkapan kasus berjalan maksimal.

"Percayakan kasus ini kepada aparat keamanan. Jangan takut lapor kalau tahu lokasi pelaku, polisi jamin kerahasiaan identitas pelapor," tutur Adam Erwindi.