Diterkam Buaya 5 Meter, Pria di Mandailing Natal Dapat 26 Jahitan
Ilustrasi buaya muara dalam dalam penangkaran (ANTARA)

Bagikan:

MANDAILING NATAL - Seorang pria di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, diterkam buaya muara berukuran lima meter saat mencuci tangan di Sungai Batang Natal, Sabtu kemarin.

Beruntung ia tertolong, setelah diselamatkan warga, namun pria tersebut mengalami luka serius di bagian tangan dan hingga harus mendapatkan 26 jahitan.

Zainul Pulungan, warga sekitar sungai mengatakan, insiden tersebut menimpa korban bernama Amran, warga Kelurahan Pasar Dua, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal yang sehari-hari menjual ikan di Sungai Batang Natal. Saat hendak pulang ke rumah, ia mencuci tangan di sungai Batang Natal.

Saat itu, korban tiba-tiba diterkam buaya, dan berteriak minta tolong. Warga sekitar dan rekan-rekannya yang mendengar teriakan korban langsung berusaha menolong korban hingga terlepas dari gigitan buaya.

Mengetahui tangan korban terluka akibat terkaman buaya, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Korban saat itu mencuci tangan di sungai tiba-tiba buaya datang langsung menerkamnya. Jadi beruntung korban sempat bisa selamatkan diri dan warga dan langsung dibawa ke rumah sakit, " kata Zainul, Minggu 13 Agustus siang.

Ia mengungkapkan, korban kini masih dirawat secara intensit di rumah sakit Daerah Mandailing Natal.

"Lukanya itu cuman di tangan aja, kalau jahitan itu sampai puluhanlah pokoknya parah luka di tangannya. Kalau buaya di sini banyak itu, kemarin-kemarin udah enggak nampak-nampak. Ini mulai nampak lagi dia, " ungkapnya.

Keberadaan buaya di aliran Sungai Batang Natal ini telah menjadi momok dan meresahkan warga sekitar Sungai Batang Natal dan para nelayan. Tak hanya satu, diperkirakan ada lebih dari lima ekor buaya muara yang kerap menampakan wujudnya di siang ataupun pada malam hari.

Warga sekitar Kecamatan Batang Natal berharap pemerintah segera mengambil tindakan. Warga juga meminta kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara untuk menangkap buaya muara tersebut agar mereka beraktivitas mencari ikan tanpa khawatir.