Bagikan:

JAKARTA - Sebagai bagian dari perhelatan Sidang Umum AIPA ke-44 di Jakarta, telah dilaksanakan Sidang Komisi Politik. Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon memimpin Sidang Komisi Politik membahas isu-isu politik, keamanan, dan perdamaian yang terjadi di regional ASEAN.

Dalam sidang tersebut telah berhasil disepakati 6 Resolusi terkait diadopsinya Laporan ASEAN-AIPA Leaders’ Interface Summit; Laporan AIPA Caucus ke-14; Resolusi untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan; Resolusi terkait ancaman terorisme, ekstrimisme, dan radikalisme; Resolusi Peran Parlemen dalam menangani isu ketahanan pangan, air, dan energi di ASEAN; dan Resolusi Peran Parlemen menciptakan perdamaian di Myanmar.

Fadli Zon menyatakan bahwa para Delegasi AIPA berhasil menghasilkan konsensus untuk mengeksplorasi pilihan mekanisme yang sesuai dan dapat digunakan untuk mengawasi implementasi Five-Point Consensus yang selama ini digunakan sebagai dasar untuk mengembalikan situasi aman dan damai di Myanmar.

"Ini adalah milestone bagi keterlibatan parlemen melalui diplomasi parlemen untuk berkontribusi bagi perdamaian kawasan dan aspek kemanusiaan," papar Fadli Zon dalam keteranganya, Rabu 9 Agustus.

Dalam sidang bersama negara-negara observer AIPA juga disepakati komitmen bersama untuk menghimpun bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk Masyarakat Myanmar yang terdampak krisis berkepanjangan.

Fadli Zon berharap bahwa komitmen negara-negara anggota AIPA dan negara observer ini dapat menjadi titik terang bagi tercapainya perdamaian di Myanmar dan kestabilan kawasan di Asia Tenggara dan sekitar.

Sidang komisi politik ASEAN Inter - Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44 menyepakati pembentukan semacam komite ad hoc dalam upaya membantu Myanmar mencapai solusi damai dan berkelanjutan.

Kata dia, perlu komitmen parlemen dan seluruh anggota AIPA dalam membantu terwujudnya perdamaian di Myanmar.

"Diplomasi parlemen bisa menjadi jembatan bagi pihak-pihak terlibat untuk membuka dialog inklusif. Komite ad hoc AIPA dapat membantu ASEAN dalam membantu penyelesaian konflik di internal Myanmar”, ungkap Fadli Zon.