Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menekankan pentingnya berkolaborasi dengan pelaku usaha India dalam meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan India. Hal ini disampaikan Mendag Agus saat melakukan pertemuan dengan Federasi Kamar Dagang dan Industri India (Federation of Indian Chambers of Commerce and Industry/FICCI) di New Delhi, India.

"India merupakan salah satu mitra dagang terbesar dan penting bagi Indonesia. Tidak hanya dengan Pemerintah India, tetapi diperlukan juga kolaborasi dengan pelaku usahanya dalam meningkatkan perdagangan kedua negara," kata Mendag Agus dalam keterangan yang diterima VOI, Jumat 21 Februari.

Mendag menyampaikan, kedua Pemimpin Negara telah menetapkan target peningkatan perdagangan bilateral hingga 50 miliar dolar AS pada 2025. Kemendag optimis target tersebut dapat tercapai karena kedua negara masih memiliki banyak peluang untuk ditingkatkan.

"Kita percaya kedua negara memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dan bekerja sama, di antaranya sektor rumah sakit dan farmasi. Hal ini dikarenakan India memiliki teknologi dan pengetahuan yang lebih maju di kedua sektor tersebut. Di sektor lain, kedua negara dapat berkolaborasi dan menjajaki potensi di sektor Blue Economy seperti yang diusulkan FICCI," terang Mendag.

Pada pertemuan ini, pihak FICCI meminta peningkatan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan dari Indonesia. Di antaranya akses pasar untuk produk gula kristal mentah, daging kerbau, produk susu, dan beras.

Mendag Agus juga mengundang pengusaha India untuk menghadiri Trade Expo Indonesia. Pameran dagang terbesar di Indonesia ini akan digelar pada Oktober mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE) di Tangerang, Banten.

India merupakan negara tujuan ekspor keempat dan sumber impor kesembilan bagi Indonesia pada 2019. Pada periode tersebut total perdagangan kedua negara mencapai mencapai 16,1 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 11,7 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari India tercatat 4,3 miliar dolar AS. Dengan demikian, Indonesia surplus perdagangan sebesar 7,4 miliar dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke India pada 2019 yaitu batubara, minyak kelapa sawit dan turunannya, produk baja, karet alam, dan asam lemak monokarboksilat industri. Sedangkan, impor utama Indonesia dari India yaitu daging kerbau, hidrokarbon siklik, kacang tanah, pemanas air, dan kendaraan bermotor.