JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan ada empat fokus area kemitraan strategis yang disepakati dalam KTT ke-20 ASEAN-India. Salah satunya adalah terkait ketahanan pangan.
“Saya mendampingi Presiden RI pada Pertemuan KTT ASEAN dengan India. Terdapat empat fokus area kemitraan strategis yang disepakati yaitu ketahanan pangan, kerja sama maritim dukungan terhadap ASEAN-Indo Pacific Forum dan Implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific, kestabilan ekonomi, serta keuangan global melalui Presidensi India pada G20,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 8 September.
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan menjelaskan, pertemuan juga membahas Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN-India (ASEAN-India Trade in Goods (AITIGA).
Saat ini perjanjian mengenai pembentukan kawasan perdagangan bebas untuk perdagangan barang antara negara anggota ASEAN tersebut tengah ditinjau.
“Diharapkan hasil tinjauan dapat mengurangi hambatan sekaligus memfasilitasi perdagangan kedua kawasan. Pada 2022, total nilai perdagangan ASEAN-India sebesar 113 miliar dolar AS,” katanya.
Pada pertemuan tersebut, sambung Zulhas, juga disepakati peningkatan konektivitas ASEAN dan India.
Selain itu, kedua pihak perlu mendorong kerja sama ekonomi dan keuangan digital untuk memfasilitasi dunia usaha, termasuk mendorong kerja sama di bidang keamanan siber dan pusat keunggulan (center of excellence).
“Nanti pabean dan lain-lain antara ASEAN dengan India dapat terkoneksi secara digital,” imbuhnya.
Zulhas juga mengungkapkan, India merupakan mitra dagang utama Indonesia. Pada periode Januari-Juni 2023, total perdagangan Indonesia dan India tercatat sebesar 15,81 miliar dolar AS.
Pada periode ini, ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 11,23 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari India tercatat sebesar 4,58 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
Sementara pada 2022 total perdagangan kedua negara tercatat sebesar 32,70 miliar dolar AS dengan nilai ekspor Indonesia ke India tercatat sebesar 23,37 miliar dolar AS, dan impor Indonesia dari India tercatat sebesar 9,33 miliar dolar AS.
Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus sebesar 14,04 miliar dolar AS.
Produk ekspor Indonesia ke India yaitu batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga dan baja. Impor Indonesia dari India yaitu gula, kendaraan, biji-bijian.
“India merupakan mitra utama dalam perdagangan dan paling penting bagi kita. India adalah negara yang besar dengan jumlah penduduk sekarang nomor satu. Pertumbuhan ekonominya juga cepat sekali, mencapai 8 persen. Selain itu, perdagangan Indonesia surplus terhadap India. Jadi kita harus jaga dan perkuat hubungan dengan India,” pungkasnya.