JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan ketua parlemen tiga negara ASEAN secara serentak yakni Thailand, Malaysia, dan Laos di Istana Merdeka, Jakarta.
"Yang dibahas sebagian besar adalah mengenai masalah ASEAN. Pertama tentunya menekankan kembali arti penting dari kredibilitas dan kesatuan ASEAN," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya selepas mendampingi Presiden Jokowi, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden dilansir ANTARA, Senin, 7 Agustus.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dan para ketua parlemen sepakat mengenai pentingnya sentralitas ASEAN, terutama dalam menangani isu-isu di kawasan.
"Selama 56 tahun, ASEAN telah berhasil membuktikan sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Retno.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya ASEAN untuk terus mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan atau Five Point of Consensus terkait isu Myanmar.
"Bapak Presiden di dalam pertemuan dengan tiga speakers dari Thailand, Malaysia, Laos menyampaikan pentingnya ASEAN terus mendorong Myanmar, terutama dari pihak junta militer, untuk mengimplementasikan Five Point of Consensus," ujar Retno.
Di hari yang sama, Presiden Jokowi juga menerima kunjungan kehormatan Ketua Parlemen Vietnam Vuong Dinh Hue di Istana Merdeka, Jakarta, Senin. Keduanya membahas berbagai hal seperti perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia-Vietnam, target perdagangan kedua negara, hingga energi terbarukan.
BACA JUGA:
Presiden Jokowi sebelumnya pada Senin, 7 Agustus pagi, menghadiri Pembukaan Sidang ke-44 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), dan menyampaikan pentingnya negara-negara ASEAN untuk terus solid dan saling percaya agar kawasan bisa memainkan peran sentralnya dan terus relevan.
"Sikap saling percaya dan soliditas ASEAN sangat penting. Soliditas antarpemerintah anggota ASEAN, antarparlemen anggota ASEAN dan dengan pemangku kepentingan lainnya. Jika ASEAN solid maka ASEAN dapat memainkan peran sentralnya dan ASEAN dapat terus relevan," kata Jokowi.