JAKARTA - Massa Front Pembela Islam (FPI), GNPF Ulama, dan Alumni Persaudaraan (PA) 212 akan menggelar aksi unjuk rasa bertajuk 'Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI' di depan Istana Negara, Jakarta. Pada aksi yang akan berlangsung, Jumat, 21 Februari, sekitar pukul 13.30 WIB, massa akan berorasi soal tak rampungnya perkara dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya dan suap yang menjerat Harun Masiku dan Wahyu Setiawan.
Ketua umum PA 212, Slamet Ma'arif mengatakan, estimasi jumlah peserta yang berpartisipasi aksi mencapi puluhan ribu orang. Nantinya, para peserta terlebih dahulu akan berkumpul di kawasan Monumen Nasional (Monas) kemudian akan menuju ke depan Istana Negara.
"Titik kumpul difokuskan di Patung Kuda. Estimasi massa Insyaallah kita yakin puluhan ribu," ucap Slamet Ma'arif di Jakarta, Kamis, 20 Februari.
Aksi unjuk rasa itu pun disebut sudah mengantongi izin dari pihak kepolisian yang tercatat dalam Surat Tanda Terima Pemberitahuan bernomor STTP/01/II/2020Dit.Intelkam. Soal izin aksi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan perihal terserbut. Sehingga, pihaknya akan mengerahkan personel guna menjaga aksi unjuk rasa tersebut berjalan damai.
Akan tetapi, terkait dengan jumlah pesonel yang dikerahkan, Yusri tak menjelaskannya secara merinci. Sebab, belum ada informasi mengenai jumlah massa yang akan terlibat dalam aksi tersebut. Hanya saja, ditegaskan, personel yang akan disiagakan merupakan anggota yang berasal dari Polres dan Polda Metro Jaya.
"Kita koordinasikan dulu, belum tahu (jumlah personel). Nanti yg datang cuma 20 kita siapkan lima ribu gimana?" kata Yusri.
Tak hanya meyiagakan pengamanan, kepolisian juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitaran Patung Kuda hingga Istana Negara. Tercatat, ada tujuh arus lalu lintas yang akan alihkan selama aksi unjuk rasa tersebut berlangsung. Namun, pengalihan arus lalu lintas baru akan dilakukan jika memang diperlukan atau kondisi di tujuh titik jalan tersebut sudah terjadi penumpukan jumlah kendaraan.
"Untuk arus lalu lintas nanti akan diberlakukan secara situasional tergantung kondisi di lokasi," kata Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar.
Pengalihan arus
Berikut ini merupakan tujuh pengalihan arus selama kegitan aksi unjuk rasa berlangsung. Pertama, arus lalin dari Jalan Veteran Raya yang akan ke Jalan Veteran III diluruskan ke lampu merah atau traffic light Harmoni. Kedua, arus lalin dari Jalan Martim yang akan menuju Jalan Merut dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.
Ketiga, arus lalin dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur. Keempat, arus lalin dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih. Kelima, arus lalin dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalin dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis.
Keenam, arus lalin dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum menjadi dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalin dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis; arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.
Ketujuh, arus lalin dari Jalan Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda, arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada