CIREBON - Ganjar Pranowo menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi milenial dan gen Z buat menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Hal itu disampaikan bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP ini saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Menuju Indonesia Emas 2045 dengan tema ‘Transformasi dan Penguatan Pendidikan Karakter di Pesantren Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045’ di GOR Mbah Muqoyim Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Selasa 1 Agustus.
Di depan ribuan santri-santriwati, Ganjar bilang pendidikan karakter merupakan fondasi besar bagi kaum milenial dan gen z menuju perwujudan cita-citanya di masa depan.
Pendidikan karakter meliputi sopan santun, menghormati orang yang lebih tua, dan kemampuan mengerti perasaan orang lain. Kalau semua sudah punya, dia yakin kemajuan Indonesia takkan sulit digapai.
“Dalam pendidikan tidak cukup mencetak tenaga kerja, tapi mencetak manusia unggul yaitu menghormati orang, punya budi pekerti,” kata Ganjar.
Di samping itu, jelas Ganjar, pendidikan karakter mampu mencetak anak-anak muda yang jujur, berintegritas, dan berkepribadian luhur. Sehingga dalam kondisi apapun para milenal dan gen z akan memegang teguh prinsip tersebut seumur hidupnya.
Ganjar kemudian berkaca dari sejumlah kasus yang terjadi di Indonesia. Seperti bullying, kekerasan fisik, pungutan liar (pungli) korupsi, sampai tindakan amoral semisal pemerkosaan dan pembunuhan.
Menurut Ganjar, tantangan-tantangan itu bisa dihadapi dengan pendidikan karaktekter berkualitas agar anak-anak bangsa bisa meneruskan perjuangan pendahulunya lewat semangat menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Pendidikan yang berintegritas itu penting diberikan sejak dari awal. Kalau tidak, jadi ramai. Pejabat ditanggap misalnya, kena OTT karena integritasnya. Dan pendidikan karakter salah satunya adalah berintegritas. Dia bekerja profesional,” kata Ganjar.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menyiapkan akses pendidikan karakter melalui kegiatan-kegiatan yang disukai para milenial dan gen z. Ganjar mencontohkan, sekarang banyak anak muda menyukai game online dan content creating.
Ganjar menyebut pendidikan karakter bisa dimasukkan dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Sehingga tidak hanya ilmu taktis saja yang didapat, tapi juga etika, integritas dan tidak curang, serta penghormatan kepada orang lain.
“Sekolah mesti bisa diakses pada siapapun dan ilmunya harus sesuai perkembangan dan inilah yang harus dipersiapkan semuanya,” tegas Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku senang karena kini sudah banyak lembaga pendidikan yang mengedepankan karakter sebagai dasar dari segala ilmu. Salah satunya adalah pesantren, yang kerap memberikan hal itu melalui nasihat para ulama dan romo kiai.
“Pesantren punya penghormatan pada diri dan orang lain kemudian masuk ke masyatakat, mereka lebih bagus karena pengetahuan dan akhlaknya bagus,” imbuhnya.
Ganjar berharap, pendidikan karakter semakin kuat diterima milenial dan gen z di manapun lembaga ia belajar. Dengan begitu, Ganjar optimis bangsa ini bisa menjawab semua tantangannya hingga tercapainya Indonesia Emas di masa mendatang.
“Kita menghadapi terorisme bisa kita lawan. Kita menghadapi narkoba bisa kita lawan. Kita melawan ideologi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita, bisa kita lawan. Saya percaya bahwa yang hadir ini akan menjadi pemimpin juga di 2045,” pungkas Ganjar.