JAKARTA - Militer Taiwan bertekad meningkatkan upaya kontra-spionase, saat pihak berwenang menyelidiki beberapa perwira dan mantan perwira militer yang dicurigai menjadi mata-mata untuk China.
Seorang letnan kolonel bermarga Hsiao, yang bertugas di Komando Penerbangan dan Pasukan Khusus Angkatan Darat, ditahan karena dicurigai membocorkan rahasia pertahanan kepada "pasukan asing termasuk Tiongkok" dan "organisasi yang sedang berkembang" di Taiwan, menurut laporan kantor berita resmi Central News Agency (CNA).
Para penyelidik menggeledah markas Komando di kota utara Taoyuan minggu ini, sementara empat pensiunan perwira militer serta seorang "perantara" yang bermarga Hsiao juga sedang diselidiki.
Kementerian Pertahanan Taiwan dalam sebuah pernyataan mengatakan, pihak berwenang telah mengumpulkan "bukti konkret" dari kegiatan ilegal.
"Menghadapi infiltrasi oleh Partai Komunis Tiongkok, pasukan nasional akan terus meningkatkan pendidikan kontra-spionase dan meningkatkan kesadaran," kata kementerian tersebut, menambahkan bahwa pihaknya sedih dengan kejahatan "menjual negara dan rakyat", melansir Reuters 2 Agustus.
Menanggapi pertanyaan tentang laporan tersebut dalam sebuah konferensi pers, Wakil Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Alex Huang mengatakan, insiden tersebut "memalukan" dan menyerukan penyelidikan menyeluruh
"Mengkhianati sesama tentara dan negara Anda sendiri harus dihukum secara tegas oleh hukum," katanya, seraya menambahkan pihak berwenang telah bekerja keras untuk mencegah insiden semacam itu terjadi lagi.
Terpisah, Kantor Urusan Taiwan di China tidak segera menanggapi permintaan komentar.
BACA JUGA:
Dikatakan, China dalam beberapa tahun terakhir telah melancarkan kampanye spionase berkelanjutan, untuk merongrong kepemimpinan militer dan sipil Taiwan yang diperintah secara demokratis.
Beijing, yang memandang Taipei sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan militer dan politik selama beberapa tahun terakhir, untuk mencoba memaksa pulau itu menerima kedaulatannya yang terus ditolak.
Dalam satu dekade terakhir, setidaknya 21 perwira Taiwan yang masih aktif atau sudah pensiun dengan pangkat kapten atau lebih tinggi telah dihukum karena menjadi mata-mata untuk Tiongkok, menurut tinjauan Reuters terhadap catatan pengadilan dan laporan dari kantor berita resmi Taiwan.