Bagikan:

PALANGKA RAYA - Polresta Palangka Raya dan Polsek Pahandut, Kalimantan Tengah menyelidiki kasus kebakaran puluhan rumah di kompleks Flamboyan Bawah Jalan Ahmad Yani.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) penyebab kebakaran puluhan rumah tersebut diduga akibat arus pendek listrik dari salah satu rumah warga yang juga menjadi korban kebakaran tersebut," kata Wakapolsek Pahandut AKP Suharno dilansir ANTARA, Rabu, 2 Agustus.

Suharno menjelaskan, dugaan tersebut tentunya berdasarkan dari hasil pengumpulan keterangan sejumlah warga setempat dan beberapa barang bukti yang ditemukan oleh Unit Inafis Polresta Palangka Raya pada sekitar TKP kebakaran.

"Dari lokasi bangunan rumah yang diduga sebagai sumber munculnya api, Unit Inafis Polresta Palangka Raya berhasil menemukan barang bukti berupa rice cooker, kompor gas beserta selang regulator hingga abu dan arang bekas kebakaran," katanya.

Sementara itu dari keterangan pihak penghuni rumah, sebelum terjadinya peristiwa kebakaran pemilik rumah dan anaknya meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, untuk membeli jajanan kecil di warung yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Dari keterangan si pemilik rumah, pada saat ditinggalkan dalam keadaan kosong tempat penanak nasi elektronik miliknya dalam kondisi hidup. Sedangkan kompor gas dan kipas angin listrik miliknya itu dalam keadaan tidak menyala," bebernya.

"Meskipun demikian beberapa hal tersebut masih merupakan dugaan sementara, yang tentunya kami pun masih menunggu hasil dari pemeriksaan terhadap beberapa barang bukti yang telah ditemukan dan penyelidikan lebih lanjut dari Unit Inafis," ungkap Suharno.

Sementara itu, pascakebakaran puluhan rumah milik warga Komplek Flamboyan Bawah tersebut para korban kini mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang berada di komplek Lapangan Sanaman Mantikei.

Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya juga akan membangun dapur umum untuk memberikan konsumsi kepada korban kebakaran tersebut.

Dari data yang dihimpun dari BPBD Kota setempat, ada sekitar 180 jiwa, 48 kepala keluarga (KK) dan 36 unit bangunan yang terbakar atas peristiwa tersebut.