Mulai Besok, GWK Cultural Park Bali Akan Ditutup dari Kunjungan Wisatawan
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali (Foto:Naufal Fikri Yusuf/ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Kawasan pariwisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Bali akan ditutup sementara dari kunjungan wisatawan umum. Penutupan itu akan mulai pada Senin, 1 Februari hingga batas waktu yang belum ditentukan.

GM Marketing Communication & Event GWK Cultural Park, Andre Prawiradisastra mengatakan, keputusan penutupan merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah setempat dalam menanggulangi pandemi COVID-19.  

"Keputusan penutupan operasional sementara ini juga karena mempertimbangkan fakta bahwa seiring naiknya angka kunjungan wisatawan, resiko persebaran COVID-19 turut mengintai," kata Andre saat dihubingi dilansir Antara, Minggu, 31 Januari.

Kawasan GWK sebelumnya sempat ditutup sejak bulan Maret 2020 akibat pandemi COVID-19 dan dibuka kembali pada awal Desember 2020. Manajemen GWK Cultural Park, kata Andre, menaruh perhatian besar terhadap upaya penanggulangan virus COVID. 

Dia berharap, kebijakan ini dapat memberikan hasil yang positif. "Selama masa penutupan ini karyawan kami dapat melakukan proteksi mandiri dengan risiko penularan yang lebih kecil dan diharapkan dengan ini upaya penanggulangan pandemi COVID-19 dapat berjalan optimal," ungkapnya.

Sementara itu terkait penutupan GWK, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pihaknya ingin memastikan keputusan penutupan GWK merupakan sinergi untuk menekan angka kasus COVID-19.

"Begitu COVID-19 bisa kita tekan kurvanya, kita akan beri sinyal waktu yang cukup sehingga mereka bisa mempersiapkan untuk buka kembali," ujar Sandiaga Uno.

Terkait penutupan GWK, Menparekraf Sandiaga Uno juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemkab Badung

"Saya tentunya akan berkoordinasi dengan pemprov dan pemkab karena GWK ini juga merupakan destinasi yang dikunjungi bisa sampai lima ribu orang per hari," kata Sandiaga Uno.