Bagikan:

MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut pembangunan kolam retensi di Universitas Sumatera Utara (USU) untuk mengatasi banjir di kawasan Jalan Sei Padang dan Sungai Babura resmi dimulai.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada rektor USU yang berkolaborasi bersama Pemkot Medan menyelesaikan salah satu program prioritas penanganan banjir," kata Bobby dihadiri Rektor USU Prof Dr Muryanto Amin di Medan dilansir ANTARA, Kamis, 27 Juli.

Selain membantu menyediakan tempat kolam retensi ini, lanjut dia, sebelumnya USU juga membantu Pemkot Medan mengurangi genangan air, titik banjir dan lama genangan air di Kota Medan.

Wali Kota menyatakan penanganan banjir di Kota Medan harus dilakukan secara komprehensif dan bukan dilakukan dari hulu ke hilir, tetapi dari hilir ke hulu.

Di antaranya buangan air dari drainase harus optimal hingga ke sungai. "Fungsi kolam retensi ini untuk menampung sementara aliran dari drainase yang selanjutnya dialirkan ke sungai," jelasnya.

Kolam retensi yang dibangun di USU ini, jelas Bobby, merupakan satu dari tiga kolam retensi yang akan dibangun di wilayah Kota Medan.

"Sebenarnya ada delapan rekomendasi pembangunan kolam retensi. Cuma yang kita bangun tahun ini ada tiga titik, yakni di Medan Baru (USU, red), Medan Selayang dan Medan Labuhan," ungkapnya.

Sedangkan lima pembangunan kolam retensi lagi diharapkan bisa dilakukan perencanaannya pada tahun depan, tutur Bobby.

Kepala Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting melaporkannya dari topografi kawasan USU merupakan wilayah cekungan di Medan Baru sehingga air mengalir ke arah depan USU.

"Atas dasar itu dilakukan kajian oleh Fakultas Teknik USU mengurangi efek debit air yang berlebih. Untuk itu diperlukan pembangunan kolam retensi guna menampung sementara air di kawasan USU ini," katanya.

Pihaknya menjelaskan kolam retensi ini akan menampung air dari drainase di kawasan USU, Jalan Jamin Ginting hingga pasar sore dengan ke dalaman 1,5 meter.

Adapun luas kolam retensi sekitar 2.875 meter persegi dengan kedalaman 3,2 meter serta memiliki daya tampung sekitar 9.450 meter kubik air.

Untuk operasinya akan dibantu dengan empat pintu terdiri atas dua pintu keluar dan dua pintu masuk. Kemudian antara kolam satu dan kolam kedua dihubungkan kotak berukuran 2x2 meter.

"Jika kolam retensi ini selesai dibangun, kita menyelamatkan sekitar 400 kepala keluarga terdampak banjir selama ini. Kita targetkan, pembangunan kolam retensi di USU selesai Desember 2023," jelas Topan.