Bagikan:

MEDAN  - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyebut progres pembangunan drainase untuk mengatasi persoalan banjir sudah mencapai 92 persen.

"Dengan demikian pada 2023 tinggal tersisa 86 titik genangan, yang akan kami tuntaskan pada 2023," kata Bobby di Medan dikutip ANTARA, Kamis, 6 Juli.

Bobby Nasution menyebut program perbaikan drainase ini berkolaborasi dengan  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Misalnya proyek pengerjaan tanggul rob di Belawan, di samping pembangunan drainase tersebut untuk mengurangi titik banjir bersama Kementerian PUPR," jelasnya.

Kemudian, lanjut Bobby, upaya mengatasi banjir ini diikuti normalisasi Sungai Bedera dan Sungai Selayang, pembangunan kanal Sei Sikambing-Sei Belawan dan beberapa program lainnya.

Wali kota Medan menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan membangun kolam retensi di samping Perumahan Griya Martubung, Kelurahan Besar.

Data Dinas SDABMBK Kota Medan menyebut pembangunan kolam retensi tahap pertama telah selesai tahun lalu, di antaranya pemagaran beton seluas 10 hektare yang kini terpasang.

Sementara pekerjaan tahap kedua di Danau Laguna merupakan danau buatan pada 1990-an bersamaan pembangunan Perumahan Griya Martubung menyentuh angka 4,2 persen.

"Ini dilakukan guna mengatasi persoalan banjir di kawasan Medan bagian Utara, khususnya di Medan Labuhan," tegas dia.

Selain kolam retensi di Kecamatan Medan Labuhan, juga akan dibangun kolam retensi di Kecamatan Medan Selayang untuk menangani banjir di kawasan setempat.

Kedua kolam retensi itu berada di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan yang diperkirakan memakan biaya sekitar Rp20 miliar, dan Jalan Harmonika Baru sebesar Rp30 miliar.

"Pembangunan ini guna mengoptimalkan masuknya aliran air ke kolam retensi. Untuk kelancaran pembangunannya, dibutuhkan dukungan pemangku kepentingan terkait," tutur Bobby.