Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah desa di Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, terendam banjir luapan air dari daerah aliran sungai (DAS) wilayah setempat.

Beberapa desa yang terendam banjir tersebut, di antaranya Desa Milango, Dambalo dan Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito, serta Desa Moluo, Kecamatan Kwandang.

Kepala Desa Milango, Kecamatan Tomilito Eman Kadir mengatakan banjir tersebut diakibatkan luapan air dari daerah aliran sungai (DAS) yang ada di wilayah tersebut. Selain merendam puluhan rumah warga, banjir tersebut juga merendam lahan pertanian dan akses jalan utama.

"Intensitas hujan sangat tinggi, saya memilih turun langsung ke pemukiman untuk mengimbau warga agar waspada banjir bandang, mengingat luapan air sungai disertai arus kencang masih terjadi," katanya dikutip Antara, Sabtu, 30 Januari.

Banjir di wilayah tersebut juga dipicu rusaknya tanggul pengaman yang ada di Desa Milango, sehingga air merembes ke permukiman warga begitu cepat. "Kondisi ini sudah dirasakan sejak akhir tahun 2020," ucapnya.

Hingga saat ini, pemerintah desa masih melakukan pendataan warga terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi antara 40 sentimeter hingga 1 meter.

Sementara itu, banjir juga merendam pemukiman warga di Desa Jembatan Merah, Kecamatan Tomilito.

Feri Humolungo, warga Desa Jembatan Merah mengaku banjir terjadi sejak pukul 15.30 Wita. "Curah hujan sangat tinggi, luapan air sungai berarus kencang pun tak terbendung ditambah luncuran air dan material tanah dari perbukitan Dambalo," katanya.

Ketinggian air terparah di lintas Sulawesi kompleks asrama Satuan Radar 224 Kwandang. Puluhan rumah terendam banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari 50 sentimeter hingga sekitar satu meter.