JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan untuk saat ini Indonesia baru memiliki 3 juta dosis vaksin. Meski, sudah ada kerja sama dengan beberapa perusahaan produsen vaksin terkait pengadaan sekitar 200 juta dosis vaksin.
"Per hari ini kita sudah memiliki 3 juta (dosis) vaksin dari Sinovac," ucap Budi dalam webinar bertema 'Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu, 30 Januari.
Selain itu, Indonesia juga sudah memiliki sekitar 15 juta bahan baku vaksin Sinovac. Nantinya, bahan baku itu akan dioleh menjadi 12 juta dosis vaksin. Rencananya proses pebuatan vaksin itu akan rampung pada pertengahan Februari.
"Nantinya akan diproduksi menjadi 12 juta vaksinasi Sinovac yang akan selesai di minggu kedua bulan Februari," ungkapnya.
"Jadi sekarang kita punya 3 juta yang sudah dikirim ke seluruh Indonesia untuk disuntikkan," sambung Budi.
Kemudian, akan disiapkan lagi 15 juta dosis vaksin. Diharapkan vaksin itu proses persiapan vaksin itu akan rampung pada Maret.
"Rencananya kita akan siapkan lagi 15 juta (dosis vaksin( lagi di bulan Maret. Jadi itu schedulenya 15 (juta dosis vaksin) Maret, 12 juta di Februari dan sekarang sudah 3 juta di bulan Januari," tandas dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, Indonesia bakal memiliki empat jenis vaksin COVID-19 yang berasal dari berberapa negara. Dari empat vaksin itu, jumlahnya diperkirakan lebih dari 200 juta dosis.
Untuk vaksin pertama yakni, Sinovak yang merupakan buatan perusahan asal China. Dalam kerja sama yang dibuat, Indonesia akan mendapat 125 juta dosis vaksin. Kemudian, vaksin Pfizer berasal dari Jerman.
Vaksi ketiga yang didapat pemerintah Indonesia yakni AstraZeneca. Vaksin ini didatangkan dari London. Terakhir, vaksin Novakvax yang berasal dari perusahan Amerika dan Kanada. Sekitar 50 juta dosis vaksin Novakvax akan didatangkan ke Indonesia.