Bagikan:

KUPANG - Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) terus mengalami penambahan dengan jumlah kasus kematian mencapai enam orang.

"Kasus kematian orang akibat gigitan anjing rabies masih tetap yakni enam orang, tetapi untuk kasus gigitannya masih terus meningkat di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Yulius Umbu Huggar di Kupang, dikutip dari Antara, Senin, 24 Juli.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang berada di Pulau Timor. Sampai dengan Sabtu, 22 Juli lalu, jumlah kasus gigitan anjing rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan sudah mencapai 919 orang, tersebar pada 31 dari 32 kecamatan.

Apabila dibandingkan dengan Jumat pekan lalu, jumlah kasus gigitan di kabupaten itu baru mencapai 910 orang. Namun dalam satu hari kemudian terjadi penambahan sembilan kasus gigitan baru sehingga meningkat menjadi 919 kasus.

"Kasus gigitan anjing rabies itu terjadi di 192 desa pada 31 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan," kata Yulius.

Saat ini, kata dia, kesadaran masyarakat atas bahaya gigitan anjing rabies juga semakin meningkat, terbukti dengan menurunnya angka kematian serta banyaknya masyarakat yang secara sadar dan mau memvaksin anjing peliharaan mereka agar terbebas dari rabies.

Dalam waktu dekat juga ujar dia, ada 100 ribu vaksin khusus anjing bantuan dari Australia yang semuanya dikhususkan untuk penanganan kasus rabies di Timor Tengah Selatan.

"Jadi semuanya itu khusus untuk Timor Tengah Selatan, untuk mencegah agar kasus rabies tidak semakin menyebar bahkan sampai ke kabupaten di Pulau Timor," kata Yulius.

Sejumlah vaksin, lanjut dia, sudah tiba di Kupang dan akan dilakukan seremonial penyerahan pada Rabu (26/7) pekan ini untuk didistribusikan ke Kabupaten Timor Tengah Selatan.