Sebut Pembakaran Al-Qur'an di Swedia Konspiratif dan Berbahaya, Khamenei Iran Minta Pelaku Diserahkan ke Peradilan Negara Islam
Ayatollah Ali Khamenei. (Wikimedia Commons/Khamenei.ir)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada akhir pekan, orang-orang yang menodai Al-Qur'an harus menghadapi hukuman yang paling berat, sementara Swedia dinilai siap berperang dengan dunia Muslim jika mendukung mereka yang bertanggung jawab.

Protes berkobar di Iran dan Irak pekan lalu, setelah Swedia mengizinkan pembakaran Alquran di bawah aturan yang melindungi kebebasan berbicara. Para pengunjuk rasa di Irak membakar kedutaan besar Swedia di Baghdad pada Hari Kamis.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam penodaan Al-Quran di Swedia sebagai konspirasi yang pahit dan berbahaya.

Ia mendesak Pemerintah Swedia untuk menyerahkan pelaku kepada sistem peradilan negara-negara Muslim, untuk mendapatkan hukuman seberat-beratnya.

"Pelecehan terhadap kitab suci Al-Qur'an di Swedia merupakan insiden yang pahit, konspiratif dan berbahaya. Hukuman seberat-beratnya bagi pelaku kejahatan ini adalah pandangan konsensus semua ulama Islam," katanya seperti dilansir dari Tasnim News 24 Juli.

"Tanggung jawab pemerintah tersebut adalah menyerahkan pelaku kejahatan kepada sistem peradilan negara-negara Islam," tegasnya seperti dilaporkan Press TV.

"Para konspirator di balik layar juga harus tahu, bahwa kesucian dan keagungan Al-Qur'an akan meningkat dari hari ke hari dan cahaya petunjuknya akan semakin terang," tandasnya.

Ini disampaikan Khamenei usai seorang imigran Irak di Swedia membakar Al-Qur'an di luar sebuah masjid di Stockholm bulan lalu. Sempat dilarang kepolisian setempat, namun aksi itu tetap berlangsung setelah pengadilan membatalkan larangan, menganggapnya sebagai kebebasan berpendapat dan bersikap.

Kamis lalu, para pengunjuk rasa di Swedia menendang dan menghancurkan sebagian kitab yang mereka katakan sebagai Al-Qur'an di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, tetapi tidak membakarnya seperti yang mereka rencanakan sebelumnya.

Para pejabat Swedia menyesalkan tindakan tersebut namun mengatakan bahwa mereka tidak dapat mencegahnya. Kendati demikian, belakangan negara itu mempertimbangkan akan melarang aksi pembakaran serupa kedepannya.

"Pemerintah Swedia juga harus tahu bahwa dengan mendukung seorang penjahat, mereka telah mengambil sikap perang terhadap dunia Islam, memicu menarik kebencian dan permusuhan dari negara-negara Muslim dan banyak pemerintah mereka," tegas Khamenei.

Belakangan, Iran yang telah menunda penempatan duta besar baru untuk Swedia, juga mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima utusan Swedia yang baru, seperti mengutip Reuters.