Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menceritakan pengalamannya menunaikan salat Jumat di sejumlah masjid. Said Aqil menemukan masih ada masjid yang isi ceramahnya kata-kata makian.

Said Aqil meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memindaklanjutinya. Bagi Said Aqil, bila kondisi ini dibiarkan dikhawatirkan malah terjadi penyebaran paham radikalisme.

“Oh iya pak, di masjid masjid ini terutama di BUMN, waduh, kalau khotbah Jumat, bukan katanya, saya pernah sudah mendengarkan sendiri pak, pernah dengar sendiri. Gus Dur bego, Said Aqil, Jokowi goblok, itu kan masyaallah. Apa itu khotbah Jumat seperti itu," ujar Said Aqil dikutip dari akun Youtube 164 Channel - Nahdatul Ulama, Jumat, 29 Januari.

Dalam pertemuan dengan Kapolri, Said Aqil juga merinci beberapa masjid yang sempat menjadi lokasi ceramah berunsur penghinaan tersebut. 

"(Ceramah) Itu di (masjid) BUMN di Telkomsel, di Telkom, di PLN, di Pertamina bukan di Pertamina pusat (tapi) di Pertamina Patra. Di Pegadaian sini juga nih sebelah. Jadi kenapa itu dibiarkan. Seperti itu," kata dia.

Selain itu, Said Aqil juga menyinggung aliran dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Dia meminta kepada Ketua Baznas untuk memastikan aliran dana tidak disalahgunakan.

"Belum lagi aliran-aliran dana dari Baznas, dulu ngalirnya ke mana?.Silakan bapak lihat. Sekarang baru bersih-bersih tugas Pak Noor Achmad (Ketua Baznas) tugasnya. Jangan-jangan malah ada yang ke ISIS juga nanti," kata dia.