Bagikan:

JAKARTA - DPR akan menjadi tuan rumah Sidang Umum Parlemen se-Asia Tenggara atau ASEAN Inter-parlementary Assembly (AIPA) ke-44. Ketua DPR Puan Maharani ditunjuk memimpin sidang umum AIPA.

DPR RI akan menjadi tuan rumah Sidang Umum ASEAN Interparlementary Assembly (AIPA) ke-44 yang pelaksanaannya akan diselenggarakan di Jakarta pada 5-10 Agustus mendatang. Hal tersebut menyusul keketuaan DPR RI di AIPA pada 2023, sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.

DPR RI mengusung tema ‘Responsive Parliaments for A Stable and Prosperous ASEAN’ atau ‘Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera’ pada AIPA General Assembly ke-44. Sidang tersebut akan dihadiri oleh 500 peserta yang terdiri dari anggota parlemen 11 negara ASEAN termasuk Indonesia, 20 negara observer, dan perwakilan dari 12 organisasi internasional.

"Puan Maharani sebagai Presiden AIPA tahun 2023 akan memberikan kesempatan berharga untuk berkontribusi dalam membentuk masa depan kawasan ASEAN yang lebih stabil dan makmur," ucap pakar Komunikasi Politik Silvanus Alvin, Kamis 20 Juli.

“Kepemimpinan Puan Maharani di tingkat internasional sebagai Presiden AIPA akan memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat diplomasi parlementer, mengedepankan kerja sama regional, dan mencapai solusi bersama atas tantangan-tantangan di masa depan,” lanjut Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tersebut.

Alvin menilai langkah Puan yang selalu membawa isu kemajuan regional menjadi nilai tambah tersendiri. Seperti saat Puan menyinggung mengenai krisis kemanusiaan di Myanmar dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang digelar di Labuan Bajo, NTT.

Saat itu, Puan berpesan agar negara-negara ASEAN mempertahankan mekanisme yang terbuka dan inklusif untuk pembangunan perdamaian dan pencegahan konflik.

“Puan dapat membawa pandangan inklusif dan kepekaan terhadap isu-isu sosial yang krusial bagi ASEAN, menjadikan kawasan ini lebih kuat dan bersatu dalam menghadapi perubahan global,” jelas Alvin.

Ditambahkannya, Puan kerap dianggap berhasil saat diberi tanggung jawab memimpin event bertaraf internasional. Alvin menyinggung ketika Puan menjadi Ketua Majelis Umum yang memimpin Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali pada tahun 2022, di mana saat DPR RI juga bertindak sebagai tuan rumah.

Selain berhasil menampilkan wajah Indonesia yang berkebudayaan, peran Puan mengatur jalannya sidang umum IPU di tengah Pandemi COVID-19 saat itu banyak dipuji delegasi parlemen-parlemen dunia. Bahkan, Puan mendapat pujian dari perwakilan World Health Organization (WHO) karena penyelenggaraan Sidang IPU ke-144 telah memenuhi standar protokol kesehatan yang diatur oleh organisasi kesehatan dunia tersebut.

Sementara dari sisi substansi, Puan banyak mengangkat isu penting di Sidang IPU ke-144. Salah satu isu yang diangkat Puan adalah mengenai pemberdayaan perempuan yang pada akhirnya banyak diapresiasi oleh negara-negara forum parlemen dunia itu.

Kesuksesan Puan menghelat event internasional diketahui bukan hanya dari sisi teknis dan konten saja. Sebab di setiap kesempatan, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu selalu mempromosikan budaya Indonesia.

"Puan selalu menyelipkan budaya Indonesia dan mempromosikan pariwisata negara kita kepada perwakilan dunia. Ini tentunya menjadi strategi promosi yang bagus,” imbuhnya.

Posisi Puan sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI pun dianggap bisa menjadi pesan bahwa Indonesia merupakan negara yang mendukung kesetaraan gender. Prestasi-prestasi Puan dinilai akan menjadi kisah inspiratif bagi perempuan dunia.

“Peran Puan sebagai Presiden AIPA tahun ini pastinya cukup spesial. Puan punya daya tarik tersendiri untuk membuat dunia internasional memandang Indonesia sebagai negara yang pro untuk kemajuan kepemimpinan perempuan, termasuk di politik. Pastinya ini akan berdampak positif bagi Indonesia,” tutur Alvin.