Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam artikel kali ini akan dibahas profil Budiman Sudjatmiko, politisi PDIP yang menemui bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Diketahui, Budiman Sudjatmiko pada Selasa, 18 Juli 2023 menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Budiman mengatakan, pertemuannya dengan Prabowo membahas seputar hubungan di antara keduanya yang sudah terjalin sejak Prabowo belum menjadi Ketua Umum Partai Gerindra dan sebelum Budiman bergabung dengan PDI Perjuangan.

"Kebetulan sebelum saya masuk ke PDI Perjuangan, saya 'kan punya story dan punya history juga. Sebelum Pak Prabowo jadi Ketum Gerindra dan sebelum bacapres (bakal calon presiden), kita sudah punya story-story lama, kami membicarakan itu," ucap Budiman, dikutip dari ANTARA.

Pertemuan Budiman dan Prabowo menimbulkan pertanyaan tentang soliditas PDI Perjuangan mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Di sisi lain, Budiman menyatakan bahwa pertemuannya dengan Prabowo tidak mewakili partai, melainkan atas keinginan pribadinya.

Budiman juga menyatakan tak masalah jika dirinya dipanggil oleh PDIP setelah bertemu dengan Prabowo.

Lantas, siapa sebenarnya Budiman Sudjatmiko? Bagi Anda yang penasaran dengan profilnya, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Profil Budiman Sudjatmiko

Lahir pada 10 Maret 1970 di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Budiman Sudjatmiko merupakan anak pertama dari empat empat bersaudara. Keluarganya memegang erat nilai-nilai keagamaan, nasionalisme, dan kepedulian.

Saat duduk di bangku SMP, Budiman kerap terlibat dalam kegiatan diskusi dan organisasi.

Ketika berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Budiman terjun sebagai community organizer yang berfokus pada pemberdayaan politik, organisasi, dan ekonomi bagi petani dan buruh perkebunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Akan tetapi, karena kesibukannya dalam kegiatan tersebut, ia tidak dapat menyelesaikan kuliahnya.

Pada tahun 1996, Budiman mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Sebagai aktivis reformasi, Budiman turut menentang rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Pada tahun 1997, Budiman ditangkap aparat dan dijebloskan ke penjara. Kala itu, Budiman divonis 13 tahun lantaran dituduh sebagai dalang di balik kerusuhan 27 Juli 1996 atau Peristiwa Kudatuli.

Akan tetapi, berkat perlawanan dari pendukung PDI dan rakyat Jakarta, serta kemenangan gerakan demokrasi, hukumannya hanya berlangsung selama 3,5 tahun setelah diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 Desember 1999.

Setelah keluar dari penjara, Budiman memutuskan untuk belajar ilmu politik di Universitas London dan mengambil Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.

Pada tahun 2004, Budiman bergabung dengan PDI perjuangan. Di tahun yang sama, ia mendirikan REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi), sebuah organisasi sayap partai.

Pada periode 2009-2019, Budiman menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII, yang meliputi Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Di DPR, ia bergabung di komisi II yang membidangi pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria.

Demikian informasi tentang profil Budiman Sudjatmiko. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.