LOMBOK BARAT - Nahas benar nasib Dwi Andi Prasetya, niat memancingnya kandas ditelan lautan.
Perahu pria berusia 23 tahun itu menjauh tertiup angin kencang saat korban menceburkan diri mengambil dayung yang jatuh di perairan Gili Rengit.
Warga Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat itu seketika tenggelam, sementara tiga rekannya di kapal tak bisa berbuat banyak melawan cuaca lautan yang tak bersahabat tanpa dayung.
Kepala Dusun Temeran menceritakan muasalnya.
Masri Yasin biasa dia dipanggil, mengatakan korban bersama tiga rekannya Asmuni (43), Zaenudin (45), dan Wahyu (22) hendak menepi dari cuaca ekstrem perairan Gili Rengit kemarin Selasa sekitar 13.00 Wita.
"Saat perjalanan [menepi], dayung perahunya jatuh ke air, korban selaku 'bootman' terjun mengambilnya," katanya.
Namun, kuyup sudah badan korban nyemplung di laut meraih dayung, perahu yang ditumpanginya terbawa angin dan arus air. Dwi tidak berhasil meraih perahu dan hilang terbawa gelombang.
“Tiga korban [lainnya] bisa diselamatkan bersama sampannya oleh nelayan setempat dan dibawa ke Dusun Temeran,” katanya.
Pandangan mata tiga rekan Dwi yang diceritakan Masri tidak menyurutkan tim SAR gabungan untuk mencari korban.
Perahu yang lebih canggih berjulukan rigit inflatable boat (RIB) diterjunkan menyisir sepanjang pantai dan perairan Gili Rengit.
"Sekarang korban masih belum ditemukan,” ujar Masri dilansir Antara.
Kata dia, pencarian Dwi akan dilanjutkan lagi Rabu pagi ini. Harapannya Dwi ditemukan dalam keadaan selamat.