JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung regenerasi politik dan politik dinasti di dalam partainya. Hal itu disampaikannya dalam pidato setelah pengumuman calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi untuk Pilkada 2020.
Menurut Mega, perpolitikan Indonesia akan berubah di tahun 2024. Regenerasi akan terjadi dan harus maju dengan dorongan anak-anak muda. Namun, Presiden kelima RI ini meminta para orang tua yang lebih dulu terjun ke dunia politik tidak menyodorkan anak-anak mereka. Ungkapan ini juga berlaku di partai berlambang banteng itu.
"Berhentilah kalau kalian punya anak tapi anaknya enggak bisa. Jangan dipaksa-paksa. Jengkel lho, saya. Lah iya, ngapain sih, kayak enggak ada orang. Kader itu ya anak kalian juga lho, gimana ya. Kalau enggak anaknya, kalau enggak istrinya, keponakannya," kata Mega dalam sambutannya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari.
Megawati menambahkan, anak perempuannya Puan Maharani menjadi Ketua DPR RI dari PDI Perjuangan, bukan karena dia. Pencapaiannya itu karena memang mampu menjalankan amanah yang diberikan oleh para konstituennya di Dapil Jawa Tengah V.
Apalagi di Pileg 2019 lalu, di dapil tersebut, Puan mendapatkan sebanyak 404.034 suara. Perolehan ini, kata Mega, bukan karena bantuannya. Megawati pun tak bisa menahan atau tak merestui anaknya itu jadi ketua DPR.
BACA JUGA:
Lebih jauh, Megawati memastikan, partai berlambang banteng ini akan fokus mengangkat kader muda partai untuk maju di pemilihan umum. Tapi, kader muda ini perlu dilihat kinerjanya tanpa memperhatikan anak siapa. Sehingga partai ini bisa berkembang dan melakukan regenerasi dengan baik.
"Jangan menjadi kelompok-kelompok keluarga. Aduh, mabuk aku," tegas dia sambil menambahkan Pilkada 2020 adalah kesempatan terakhir bagi keluarga kader maju dari partainya.
Megawati menyinggung soal politik dinasti. Tapi, saat ini, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution maju dari partainya. Gibran adalah anak sulung dan Bobby adlaah menantu Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDIP. Gibran maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo dan Bobby maju sebagai bakal calon Wali Kota Medan di Pilkada 2020.
PDIP mengisyarakatkan akan mendukung Gibran dan Bobby. Apalagi, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partai sedang memantau elektabilitas keduanya dan hasil surveinya terus meningkat.
"Kalau dari survei memang Mas Bobby elektoralnya melejit. ... Elektoralnya Mas Gibran juga memperlihatkan tren meningkat. Ada antusiasme bagi anak-anak muda untuk bergabung (mendukung)," kata Hasto.
Walaupun elektabilitas keduanya sudah meningkat dan mereka juga sudah belajar menjadi kepala daerah, namun, Hasto menyebut keputusan akhir tetap berada di tangan Megawati.
Sementara, pengumuman terkait pilihan PDIP pada Pilwakot Solo dan Medan, akan diumumkan di tahap kedua. Selain, Solo dan Medan, ada juga Makassar dan Bali. "Kira-kira tahap kedua lah," kata Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.
Hari ini, PDI Perjuangan telah membacakan 48 calon pasangan kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan satu pasangan kepala daerah tingkat provinsi. Ini adalah pengumuman tahap pertama. Kebanyakan calon yang diajukan adalah kader PDI Perjuangan dan calon petahana.