JAKARTA - PDI Perjuangan mengumumkan puluhan calon pasangan kepala daerah yang akan berkontestasi di Pilkada serentak 2020. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mereka yang diumumkan saat ini merupakan calon kepala daerah petahana atau para kader partai berlambang banteng tersebut.
"Dalam gelombang pertama ini akan diumumkan calon kepala daerah yang sebagian besar berasal dari PDI Perjuangan. Kebanyakan petahana," kata Hasto sebelum pembacaan nama-nama calon tersebut dilaksanakan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Februari.
Adapun mereka yang dicalonkan sebagai kepala daerah di Pilkada 2020 adalah:
1. Sulawesi Tenggara
Buton Utara: Abu Hasan dan Suhuzu
2. Sulawesi Tengah
Banggai: Herwin Yatim dan Mustar Labolo
3. Sulawesi Selatan
Bulukumba: Tommy Satria Yulianto dan Makkasau
Kepulauan Selayar: Muh. Basli Ali dan Saiful Arif
4. Papua
Asmat: Elisa Kambu dan Thomas Eppe Safafanfo
5. Papua Barat
Manokwari: Demas Paulus Mandacan dan Edy Budoyo
Pengunungan Arfak: Yosias Saroy dan Marinus Mandacan
Kaimana: Rita Terupun dan Leonardo Syakema
Sorong Selatan: Samsudin Anggiluli dan Alfons Sesa
6. Maluku
Maluku Barat Daya: Benyamin Thoma Noach dan Agustinus Lekwardai Kilikily
Seram Bagian Timur: Fachri Husni Alkatiry dan Arobi Kelian
7. Maluku Utara
Tidore Kepulauan: Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen
8. Kalimantan Timur
Paser: Fahmi Fadli dan Sulaiman Eva Merukh
Kota Bontang: Adi Darma dan Basri Rase
Balikpapan: Rahmad Mas’ud dan Thohari Aziz
Kutai Barat: F.X. Yapan dan Edyanto Arkan
9. Kalimantan Selatan
Tanah Bumbu: Syafruddin H. Maming dan Andi Rudi Latif
Kota Banjarbaru: Aditya Mufti Arifin dan Ahmad Rifani Iwansyah
Kota Baru: Zairullah Azhar dan Zulkipli
10. Kalimantan Barat
Sekadau: Rupinus dan Aloysius
11. Sumatera Selatan
Musi Rawas Utara: Devi Suhartoni dan Innayatullah
12. Sumatera Utara
Samosir: Rapidin Simbolon dan Juang Sinaga
Kota Gunungsitoli: Lakhomizaro Zebua dan Sowa’a Laoli
Humbang Hasundutan: Dosmar Banjarnahor dan Yanto Sihotang
Nias Selatan: Hilarius Duha dan Firman Giawa
13. Lampung
Kota Metro: Anna Morinda dan Fritz Akhmad Nuzir
14. Banten
Serang: Ratu Tatu Chasanah dan Pandji Tirtayasa
Pandeglang: Irna Narulita dan Tanto W. Arban
15. Yogyakarta
Bantul: Abdul Halim Muslih dan Joko B. Purnomo
16. Jatim
Ngawi: Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko
Malang: H.M. Sanusi dan Didik Gatot Subroto
Sumenep: Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah
17. Jawa Tengah
Klaten: Sri Mulyani dan Aris Prabowo
Grobogan: Sri Sumarni dan Bambang Pujiyanto
Demak: Esti’anah dan Joko Sutanto
Boyolali: Mohammad Said Hidayat dan Wahyu Irawan
Wonogiri: Joko Sutopo dan Sriyono
Sragen: Kusnidar Untung Yuni Sukowati dan Suroto
Pemalang: Agus Sukoco dan Eko Priyono
Kabupaten Semarang: Ngesti Nugraha dan Basari
Kota Semarang: Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu
Kebumen: Arif Sugianto dan Rista
Blora: Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati
Purbalingga: Dyah Hayuning Pratiwi dan Sudono
18. Jawa Barat
Cianjur: Herman Suherman dan Tb. Mulyana Syahrudin
Tasikmalaya: Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin
19. NTB
Kota Mataram: Putu Selly Andayani dan Abdul Manan
Sumbawa Barat: Musyafirin dan Fud Syaifuddin
Tak hanya menyampaikan nama calon kepala daerah tingkat kota/kabupaten, dalam acara ini juga dibacakan calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Olly Dondokambey-Steven Kandouw. Keduanya akan maju sebagai calon incumbent di Sulawesi Utara (Sulut).
"Calon gubernur dari Sulawesi Utara adalah petahana Olly Dondokambey sebagai calon gubernur didampingi oleh Steven Kandouw sebagai calon wakil gubernur," ungkap Hasto.
Adapun acara pengumuman tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Kepala Analisa dan Pengendali Situasi (Situation Room) PDIP Prananda Prabowo, serta Ketua DPP PDIP bidang politik dan keamanan Puan Maharani, serta petinggi partai lainnya.
Usai pengumuman para calon, Megawati menegaskan mereka yang direkomendasikan dan dicalonkan sebagai kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi sudah melakukan penjaringan dan penyaringan.
"Memang di jenjang pencarian dalam penjaringan dan penyaringan di PDI Perjuangan itu menurut saya sangat terbuka dan demokratis. Karena semuanya dari bawah," kata Megawati saat menyampaikan pidatonya di hadapan para calon kepala daerah yang hadir.
Menurut dia, kecurangan dalam proses penjaringan juga tak mungkin dilakukan sebab para calon ini diajukan dari aspirasi akar rumput partai yang telah mengetahui kinerja para kandidat.
"(Mereka) itu akan mendorong (para calon kandidat kepala daerah) untuk masuk ke dalam proses penjaringan dan penyaringan," ungkap Presiden kelima RI tersebut.
BACA JUGA:
Mega menjelaskan, dalam setiap proses penjaringan juga dilaksanakan uji kelayakan atau fit and proper test dan wawancara. Hanya saja, mengingat gelombang pertama ini kebanyakan calon petahana yang akan maju, maka, serangkaian tes uji kelayakan tak perlu dilakukan kembali.
Namun, jika dia merasa tak yakin dengan calon incumbent tersebut, Mega bisa saja melaksanakan uji kelayakan kembali untuk meyakinkan dirinya sebelum memberikan rekomendasi.
"Kalau saya merasa ragu, saya bilang dia harus melalui (uji kelayakan) lagi. Tetapi kalau saya lihat keberhasilannya baik, saya bilang sudah cukup," tutupnya.